Sulawesinetwork.com - El Nino merupakan kondisi di mana air laut di Samudera Pasifik lebih panas dari suhu pada umumnya.
Sehingga fenomena El Nino dapat menyebabkan terjadinya kekeringan yang berkepanjangan.
Pada saat terjadinya El Nino, kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dalam menghasilkan listrik akan berkurang dan menimbulkan ancaman krisis listrik di beberapa wilayah di Indonesia.
Indonesia disebut salah satu negara yang dihampiri Fenomena El Nino terkhusus di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca Juga: Pemprov Sulsel Usul Tiga Nama Calon Pj Bantaeng, Ada Anak Mantan Bupati, Ini yang Menguat
Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi sebut fenomena El Nino berakibat kekeringan sejumlah daerah di Sulsel, berdampak pada operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Berdasarkan informasi, terdapat 5 PLTA di Sulsel, 2 milik pemerintah yakni MALEA dan BAKARU, sementara 3 lainnya milik perusahaan Swasta yakni PT. Vale Indonesia.
1. PLTA Bakaru
Baca Juga: Terungkap Perdebatan Alot Antara Cak Imin dengan Surya Paloh Soal Penentuan Capres
PLTA Bakaru berada di Desa Ulusaddang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
Jaraknya kurang lebih 250 kilometer dari Kota Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan.
PLTA Bakaru merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga air milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Sumber keuangan awal PLTA Bakaru diperoleh dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang dan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.
Baca Juga: Pemkab Bulukumba Tiadakan Penerimaan CPNS dan PPPK 2023, Ternyata Ini Alasannya