Sulawesinetwork.com - Fenomena El Nino kini menghampiri Indonesia yang berpotensi menurunkan produksi padi dan mengganggu stabilitasnya harga pangan.
Fenomena el nino berdampak besar bagi kelangsungan produksi pertanian masyarakat disejumlah daerah khususnya di Sulawesi Selatan.
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel menyebutkan jika terdapat tiga daerah yang masuk dalam zona merah di Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Kini Giliran Pajak Papan Reklame Jadi Warning Bupati Bulukumba, Penertiban Mulai Dilakukan
Tiga daerah tersebut berdasarkan pada hasil pemetaan berdasarkan pada data tiga sampai lima tahun terakhir yang dikumpulkan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, Imran Jausi menyebutkan jika daerah yang mengalami kekeringan lahan pertanian cukup luas.
Daerah yang mengalami kekeringan lahan pertanian lebih dari 5 ribu hektare dimasukan dalam kategori zona merah.
Baca Juga: BRI Liga1. Susunan Pemain Persebaya vs PSM, Laga Klasik Pertemuan Tim Raksasa Era Perserikatan
Tiga daerah yang masuk dalam katagori zona merah yaitu sebagai berikut.
1. Kabupaten Bone
Kabupaten Bone merupakan kabupaten yang terluas di Sulawesi Selatan.
Tak heran luas lahan pertaniannya pun luas sehingga menjadikan Bone sebagai produsen beras tertinggi di Sulawesi Selatan dan menempati posisi ketujuh di tingkat nasional.
Baca Juga: Selain PBB, Pajak Papan Reklame Ternyata Banyak tidak Terdata dalam Database Bapenda Bulukumba
Kabupaten Bone memiliki luas panen padi 186.308 hektar.
Data Dinas Pertanian untuk tahun 2022, produksi beras di Sulsel mencapai 3.064.872 ton, dimana 513.417 ton dihasilkan petani di Bone.