Indonesia Masuk dalam Ancaman El Nino, Pemerintah Siapkan Strategi Ini

photo author
- Selasa, 13 Juni 2023 | 16:13 WIB
Ilustrasi. Waspada fenomena El Nino, kemarau yang mengakibatkan tanah menjadi gersang. (pexels.com/Pixabay)
Ilustrasi. Waspada fenomena El Nino, kemarau yang mengakibatkan tanah menjadi gersang. (pexels.com/Pixabay)

 

Sulawesinetwork.com - Ancaman El Nino menjadi topik utama dalam Temu Petani ASEAN yang berlangsung pada Pekan Nasional (PENAS) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI di Padang, Sumatera Barat. 

Para petani Milenial dari negara anggota ASEAN menyatakan siap menghadapi ancaman tersebut agar pangan tetap aman bagi masyarakat.

El Nino merupakan fenomena iklim yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik bagian timur dan berdampak pada sistem iklim global.

Baca Juga: Muncikari di Sulut Bersama Tiga Wanita Ditangkap Polisi Saat Tunggu Pelanggan, Satu Diantaranya Dibawa Umur

Dampak El Nino yang paling signifikan adalah peningkatan suhu suatu wilayah yang dapat mengakibatkan kekeringan atau banjir di wilayah lainnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan ancaman krisis pangan harus disikapi serius. Ancaman tersebut bersifat global.

“Ancaman ini (El Nino) bersifat global, terjadi pada setiap negara. Oleh sebab itu, kerjasama antar negara harus diperkuat. Dan melalui PENAS, petani harus menyiapkan strategi sebagai langkah antisipasi,” katanya.

Baca Juga: Bacaan Lengkap Niat Sholat Idul Adha dan Berikut Tata Caranya Menurut Syariat Islam

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, berharap kegiatan ini menjadi ajang bertukar informasi.

Petani Indonesia dan ASEAN mengakui bahwa El Nino berpotensi mengganggu hasil pertanian dan mempengaruhi kestabilan harga pangan. Namun, para petani juga menyatakan bahwa mereka telah mengambil tindakan preventif dan siap menghadapi ancaman tersebut.

Salah satu tindakan yang diambil adalah dengan meningkatkan sistem irigasi dan pengelolaan air untuk mengatasi kemungkinan kekeringan. Selain itu, para petani juga mengoptimalkan penggunaan pupuk organik dan memanfaatkan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

Baca Juga: Idul Adha 1444 Hijriah, Ini Kata Ustaz Abdul Somad Soal Jatah Daging Untuk Panitia

Dalam Temu Petani ASEAN, para petani juga saling berbagi pengalaman dan terus mengembangkan pembelajaran bertani yang inovatif agar dapat menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa depan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X