Sulawesinetwork.com - Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Andi Eka Prasetya mengatakan dampak El Nino terjadinya kekeringan di sejumlah daerah turut mempengaruhi pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Dampak El Nino ini membuat volume air berkurang, padahal PLTA memanfaatkan kecepatan air untuk menghasilkan energi ke generator, kemudian ubah lagi menjadi listrik.
Di Sulawesi Selatan sendiri, terdapat 5 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Baca Juga: Terungkap Perdebatan Alot Antara Cak Imin dengan Surya Paloh Soal Penentuan Capres
Akibatnya, sejumlah wilayah di Sulsel mengalami pemadaman listrik bergilir.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar PLN wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) juga angkat bicara terkait pemadaman listrik tersebut.
Moch. Andy Adchaminoerdin mengatakan, "Ini diakibatkan debit air yang kurang maksimal pada beberapa PLTA. Sehingga mengakibatkan pola pengoperasian pembangkit terbatas."
Oleh karena itu, pihaknya memohon maaf kepada masyarakat di wilayah Sulselrabar terkait masalah pemadaman listrik bergilir.
Baca Juga: Pemkab Bulukumba Tiadakan Penerimaan CPNS dan PPPK 2023, Ternyata Ini Alasannya
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan terima kasih atas kepercayaannya kepada PLN,” tutup Andy.
Andy juga mengungkapkan penyebab lainnya dari masalah listrik padam selain karena minimnya debit di beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga karena faktor pemeliharaan infrastruktur.
Diketahui, pemadaman listrik bergilir di wilayah Sulsel dimulai sejak 6 September hingga sampai saat ini masih ada beberapa daerah yang terdampak hal tersebut.
Baca Juga: Dua Puskesmas Bulukumba Raih Predikat Center Of Excellence, Solusi Peningkatan Imunisasi
Tak hanya di Sulsel, pemadaman ternyata juga terdampak di sebagian daerah di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra.)