Selain membahas "kutukan" standing ovation, Anang dan Maia Estianty juga menyoroti sistem voting yang tidak dibuka secara transparan kepada publik.
Mereka menjelaskan bahwa Indonesian Idol mengikuti konsep American Idol, yang juga tidak pernah menampilkan hasil voting penonton.
Baca Juga: Nokia Lumia Max 5G: Reinkarnasi Sang Legenda dengan Spesifikasi Gahar
Pernyataan Anang Hermansyah ini memberikan sudut pandang menarik mengenai dilema yang dihadapi para juri.
Di satu sisi, mereka ingin memberikan apresiasi atas penampilan yang memukau.
Namun, di sisi lain, mereka menyadari bahwa standing ovation dapat memengaruhi persepsi penonton dan berpotensi memicu "kutukan".
Pada akhirnya, Anang mengingatkan bahwa suara penontonlah yang paling menentukan dalam ajang pencarian bakat ini.(*)