Kontroversi Rendang Willie Salim, Dugaan Settingan dan Dampak Negatif Bagi Warga Palembang

photo author
- Senin, 24 Maret 2025 | 18:00 WIB
Konten Viral Hilangnya Rendang Willie Salim Berbuntut Panjang.
Konten Viral Hilangnya Rendang Willie Salim Berbuntut Panjang.

Sulawesinetwork.com - Konten kreator Willie Salim tengah menjadi sorotan tajam setelah aksinya memasak rendang 200 kg di Palembang menuai kontroversi.

Klaimnya yang menyebutkan rendang tersebut ludes saat ia pergi ke toilet, dibantah keras oleh konten kreator lokal, Rendy Aditiya.

Rendy, melalui akun Instagram @rondoot, mengungkapkan fakta berbeda yang ia peroleh dari Kanit Binmas Polsek Ilir Barat I, Iptu Rino Ardiansyah.

Baca Juga: Polemik Gaji Staf SPPG: Ketua BGN Akui Sempat Ingin Talangi Dana Pribadi

Menurut Rendy, Willie Salim tidak pergi ke toilet, melainkan ke mobil, dan menghabiskan waktu sekitar 30 menit, bukan 10 menit seperti yang diklaim.

Selain itu, Rendy juga mengoreksi jumlah personel keamanan yang disebutkan Willie.

Ia menegaskan bahwa ada 7 personel polisi yang bertugas, bukan jumlah yang disebutkan dalam video.

Baca Juga: OCBC: Inovasi Digital, Keberlanjutan, dan Pemberdayaan Masyarakat dalam RUPST 2025

Kontroversi semakin memanas ketika Rendy menyoroti judul konten Willie Salim yang menyebut acara masak rendang tersebut sebagai "Bukber Bersama di Palembang".

Rendy mengungkapkan bahwa rendang baru mulai dimasak pukul 19.00 WIB, setelah waktu berbuka puasa, sehingga tidak sesuai dengan klaim tersebut.

"Tujuan Willie Salim datang ke Palembang, judulnya 'Bukber Bersama di Palembang', tapi kenyataannya tidak. Kenapa tidak? Willie Salim datang jam 05.30 WIB ke Benteng Kuto Besak, es durian mulai dimasak jam 18.00 WIB sore, rendang baru mulai dimasak jam 19.00 WIB. Artinya, ini bukan untuk menu buka puasa," tegas Rendy.

Baca Juga: Salman Patongai Berpulang, Bupati Andi Utta Kenang Janji Buka Puasa Bersama yang Tak Terlaksana

Meskipun Rendy tidak membenarkan tindakan warga yang mengambil rendang sebelum waktunya, ia menyayangkan narasi yang dibangun Willie Salim.

Menurutnya, konten tersebut telah menciptakan stigma negatif terhadap warga Palembang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X