Krishna Murti yang ketika itu masih menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya, ikut turun ke Kalijodo, untuk mengamankan massa yang menolak penggusuran.
Dia mengorganisir situasi di lokasi, karena sebelumnya sudah pernah berhadapan dengan Daeng Aziz, saat masih menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan di tahun 2002.
Atas pengamanan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara dan peran dari Krishna Murti, maka pembongkaran pun bisa terlaksana dengan baik.
Sedangkan untuk Daeng Aziz sendiri, telah ditangkap atas dugaan sebagai muncikari hingga pencurian listrik di wilayah tersebut.
Saat ini, kawasan tersebut sudah jauh dari kesan suram di masa lalu dan telah dijadikan sebagai taman kota untuk tempat rekreasi bagi anak muda.
4. Kasus Cyber Fraud WNA
Di awal masa jabatannya sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum), Krishna Murti dan jajarannya ternyata pernah membongkar praktek cyber fraud yang melibatkan warga negara China dan Taiwan.
Ratusan warga negara China dan Taiwan berhasil ditangkap karena kedapatan melakukan kejahatan tersebut di Jakarta.
Markas mereka sendiri ternyata berada di rumah-rumah mewah.
Modus yang digunakan adalah dengan cara mengaku sebagai polisi atau pejabat antikorupsi dan kemudian menakut-nakuti korban sebagai pelaku kejahatan.
Penghargaan yang Pernah Diraih
Dikutip dari kanal YouTube Remedial Script, tidak hanya berhasil memecahkan beberapa kasus, namun Krishna Murti juga sempat menerima penghargaan atas prestasi yang dicapainya.
Diketahui, dia pernah meraih penghargaan yang prestisius, seperti medali UNTAES dan medali UNAMID, yang merupakan simbol atas partisipasinya, dalam misi perdamaian di negara Kroasia dan Sudan.
Tidak hanya sampai disitu saja, Krishna Murti juga pernah meraih medali UN Headquarters dari PBB, yakni penghargaan yang diberikan untuk mereka yang telah berpartisipasi dalam menjaga perdamaian di daerah konflik.***