Meskipun begitu, Jenderal bintang satu ini enggan untuk mengomentari kasus tersebut, bahkan cenderung tidak ingin ikut campur dengan apa yang menimpa mantan anak buahnya, Ferdy Sambo.
Perjalanan Karir
Dilansir dari kanal YouTube Auto Populer, meski pangkatnya kalah dari Ferdy Sambo, namun nama Krishna Murti jauh lebih tersohor dalam hal prestasi.
Petinggi Polri ini sukses memperkenalkan jargon “Turn Back Crime” kurang lebih pada 5 tahun silam.
Penampilannya yang kerap terlihat necis sebagai seorang perwira Polri kala itu, berhasil menghapus citra polisi yang seram di mata masyarakat.
Tak hanya itu, kepiawaiannya dalam menangani kasus kriminal, juga menjadi nilai tambah baginya di hadapan publik.
Sebelum karirnya sementereng sekarang, pria kelahiran 15 Januari 1970 ini, mengawali sepak terjangnya sebagai perwira pertama, di jajaran Polda Jawa Tengah, pasca lulus dari Akademi Kepolisian di tahun 1991.
Di tahun berikutnya, alumni SMA 5 Bandung ini, langsung diberikan kepercayaan untuk memimpin Satuan Reserse Polres Pemalang, yang juga menjadi titik awal melesatnya karir Krishna Murti.
Pada tahun 1996, berkat kemampuannya dalam berbahasa Inggris, dia kemudian ditugaskan sebagai Kontingen Anggota Polri yang berdinas di PBB.
Ini merupakan prestasi yang luar biasa, dan tentu tidak semua anggota Polri bisa seperti pria asal Ambon ini.
Selang setahun setelah menjadi perwakilan Polri di PBB, Krishna Murti kemudiab mengemban tugas sebagai Kepala Unit Reserse Narkoba, di Polrestabes Surabaya.
Seolah tidak ingin mengabaikan amanah yang telah diberikan, berbagai kasus peredaran narkotika di Kota Pahlawan ini, berhasil dipecahkannya.
Hebatnya lagi, Krishna Murti tidak hanya memberantas peredaran obat terlarang utu di kalangan warga sipil saja, namun oknum Polisi hingga TNI yang turut terlibat dalam pusaran bisnis haram ini, juga diberantas olehnya.
Seiring berkembangnya karir dan prestasinya, di tahun 2000, dia harus menerima tugas baru di wilayah baru, yakni Jakarta, dan menjabat sebagai Sekretaris Polda Metro Jaya.
