"Alih-alih kreatif, tindakan ini justru terkesan eksploitatif dan memperalat tubuh perempuan. Ini menunjukkan dangkalnya interpretasi penyelenggara terhadap warisan budaya dan etika masyarakat Sulsel."
Netizen: “Ini Pelecehan Budaya”
Selain kritikan dari tokoh budaya, warganet pun ramai-ramai mengecam pemotretan ini.
Banyak yang menilai bahwa tampilan baju bodo yang tidak sesuai adat merupakan bentuk pelecehan budaya.
"Ini termasuk pelecehan budaya. Tidak mencerminkan kesopanan dalam berpakaian. Apalagi baju adat menunjukkan identitas suku kita," tulis akun @rhiri.sweet.
Klarifikasi dan Permintaan Maaf dari Penyelenggara
Setelah kontroversi ini mencuat, Irfan Saputra Ahmad, founder Sahabat Muda Prestasi Indonesia sekaligus pembina ajang Putra Putri Sulawesi Selatan, akhirnya angkat bicara.
Dalam video klarifikasinya, ia menyampaikan permintaan maaf kepada pihak yang merasa dirugikan.
"Kami mohon maaf kepada pihak yang merasa terganggu atas kejadian ini. Foto-foto tersebut tidak sengaja tersebar. Hasil photoshoot ini juga tidak pernah diunggah di akun official Putra Putri Sulawesi Selatan," ujarnya.
Meski demikian, klarifikasi ini belum sepenuhnya meredam kritik dari masyarakat.
Banyak pihak yang berharap agar penyelenggara lebih berhati-hati dalam menampilkan budaya Sulawesi Selatan agar tidak menimbulkan kontroversi serupa di masa depan.***