Sulawesinetwork.com - Suasana intelektual terasa hangat di Balai Sidang Lantai 2 Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar ketika puluhan mahasiswa, dosen, alumni, hingga tokoh pendidikan berkumpul.
Mereka berkumpul dalam Dialog Kemahasiswaan bertajuk “Digitalisasi Pendidikan: Peluang Inklusif atau Pemicu Kesenjangan Baru?”.
Diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pendidikan (HIMATEKPEN), kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan diskusi yang menggugah kesadaran kolektif tentang masa depan pendidikan di era digital.
Baca Juga: Idul Adha 1446 H! Bupati Bulukumba dan Warga Akan Shalat Bersama di Pantai Merpati
Dua Narasumber, Satu Visi: Pendidikan yang Adil dan Inklusif
Dialog ini menghadirkan dua sosok inspiratif yang ahli di bidangnya. Dr. Mariman Darto, S.E., M.Si., Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI sekaligus Ketua MPKS PP Muhammadiyah, membuka cakrawala peserta dengan pandangannya tentang arah transformasi pendidikan nasional.
Ia menekankan bahwa digitalisasi harus dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia dan dukungan strategis dari perguruan tinggi agar tidak hanya menjadi tren, tapi solusi bagi ketimpangan pendidikan.
Baca Juga: Ancaman Serius Donald Trump: iPhone Wajib Produksi di AS atau Kena Tarif 25 Persen!
Melengkapi perspektif nasional, Ervin Cahyadi, Kepala Seksi Pelayanan Sumber Belajar TIK Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, membawa peserta turun ke ranah praktis.
Ia memaparkan realita implementasi teknologi di lapangan: dari tantangan infrastruktur di daerah terpencil hingga pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menyukseskan digitalisasi yang merata dan menyentuh semua lapisan masyarakat.
Dukungan Penuh dari Civitas Akademika
Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Muhammad Akhir, M.Pd, Wakil Dekan III FKIP Unismuh Makassar, yang menyambut baik inisiatif HIMATEKPEN dalam menciptakan ruang akademik yang aktual dan progresif.
Ia menyebut kegiatan ini sebagai contoh konkret kontribusi mahasiswa dalam pembangunan pendidikan.