“Hal yang menarik adalah stabilitas dolar AS yang membuat rupiah juga terjaga,” ucap Henry.
Di sisi lain, JP Morgan juga menyoroti rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026.
Menurut Henry, keseimbangan antara target pertumbuhan dan defisit fiskal dalam APBN tersebut memberikan sinyal positif bagi perekonomian.
Baca Juga: Jaga Kedamaian di Butta Panrita Lopi Bulukumba, TNI-Polri Kompak Patroli Bersama
“Budget ini cukup bagus, kuncinya ada di eksekusi. Kami rasa hal ini akan berdampak positif,” tegasnya.
Dengan berbagai faktor pendukung tersebut, JP Morgan menyebutkan beberapa sektor yang patut diperhatikan investor. Sektor konsumer diproyeksikan menguat karena peningkatan belanja pemerintah.
Baca Juga: Intermediasi Perbankan Diklaim Stabil, OJK Dorong Relaksasi untuk UMKM
Selain itu, sektor pertambangan, terutama nikel, dipandang memiliki prospek cerah. Begitu pula sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, seperti otomotif dan properti, yang dinilai berpotensi menjadi pilihan menarik bagi investor di masa mendatang. (*)