nasional

Mentan Sebut Stok Beras di Ritel Modern Kosong Akibat Perubahan Distribusi

Rabu, 3 September 2025 | 15:38 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan tak ada kelangkaan beras meski stok di ritel modern kosong. (Instagram/a.amran_sulaiman)

Sulawesinetwork.com - Fenomena stok kosong beras premium di ritel modern saat ini tengah dihadapi oleh masyarakat.

Meski kosong di beberapa tempat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa itu bukan tanda kelangkaan beras.

Ia membeberkan bahwa penyebab kekosongan stok beras di ritel modern karena ada perubahan pola distribusi yang dilakukan.

Baca Juga: Unru Baso Desak MIND ID Evaluasi PT Vale Terkait Kebocoran Pipa BBM

“Ada pola pergeseran mengisi ruang pasar tradisional, dari pabrik kecil ke pasar tradisional,” ujar Mentan Amran di kantor Perum Bulog, Jakarta kepada awak media pada Selasa, 2 September 2025.

Amran mengatakan bahwa sebelumnya, distribusi didominasi oleh pabrik besar yang langsung menyuplai ritel modern.

Dengan perubahan distribusi yang terjadi seperti saat ini, ia mengklaim omzet penjualan di pasar tradisional pun turut meningkat.

Baca Juga: Komnas HAM Kumpulkan Rekaman CCTV untuk Usut Kasus Kematian Affan Kurniawan

Menurutnya, semua indikator termasuk inflasi dan produksi beras terjaga dengan baik, sehingga tidak terjadi kelangkaan seperti yang dikhawatirkan.

“Dikatakan langka kalau produksi turun, itu langka. Tapi ini ada pergeseran,” imbuhnya.

Dalam penjelasannya, penggilingan kecil di Indonesia sudah bisa menghasilkan 116 juta ton dengan produksi gabah nasional adalah 65 juta ton.

Baca Juga: Polda Sulsel Tetapkan 11 Tersangka Pembakaran Kantor DPRD Sulsel dan Kota Makassar

Dengan selisih tersebut, menurut Amran, pabrik atau penggilingan kecil sudah bisa menyerap hasil gabah petani lokal.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) telah memproyeksikan produksi beras nasional hingga Oktober 2025 adalah 31,04 juta ton dan sampai Desember 2025 bisa mencapai 34 juta ton.

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB