Sulawesinetwork.com - Politisi Gerindra asal Dapil Sulawesi Selatan III, Unru Baso, mendesak holding tambang MIND ID untuk melakukan evaluasi terhadap PT Vale Indonesia usai insiden kebocoran pipa distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi pada 23 Agustus 2025 lalu.
Hingga Rabu (3/9/2025), penanganan insiden tersebut dinilai belum tuntas meski sudah berjalan lebih dari 11 hari.
“Perusahaan harus bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan. Saya mendesak PT Vale mempercepat penanganan kebocoran agar dampaknya tidak meluas,” tegas anggota Komisi VI DPR RI itu.
Baca Juga: Komnas HAM Kumpulkan Rekaman CCTV untuk Usut Kasus Kematian Affan Kurniawan
Unru menyebut, kebocoran pipa BBM tersebut berdampak langsung ke lima desa, yakni Lioka, Langkea Raya, Baruga, Matompi, dan Timampu.
“Sebagai perwakilan masyarakat, saya kembali menegaskan kepada PT Vale untuk segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan solusi nyata bagi warga yang terdampak,” ujarnya.
Selain percepatan penanganan, Unru Baso juga menekankan agar PT Vale segera melakukan ganti rugi kepada masyarakat.
Baca Juga: Polda Sulsel Tetapkan 11 Tersangka Pembakaran Kantor DPRD Sulsel dan Kota Makassar
“PT Vale harus melakukan ganti rugi sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Kami juga mendesak MIND ID untuk turun langsung melakukan investigasi, mengingat kasus serupa sudah berulang kali terjadi,” tegasnya.
Ia mengingatkan, perusahaan tambang sebesar Vale wajib memiliki standar pengamanan tinggi dalam mengelola fasilitas, termasuk sistem emergency recovery.
Baca Juga: Vanenburg Tantang Pemain Naturalisasi Garuda Muda U-23 Buktikan Kualitas
“Kami meminta PT Vale untuk lebih disiplin dalam maintenance rutin, mulai dari pengendalian korosi, pemantauan berkala, pengujian dan inspeksi rutin, hingga pembersihan pipa. Perusahaan juga harus berinovasi dalam teknologi distribusi BBM melalui jaringan pipa yang cukup panjang,” pungkasnya. (*)