“Jangan hanya percaya pada brosur perusahaan asuransi. Mulailah dari regulator seperti NAIC (National Association of Insurance Commissioners) untuk informasi edukasi,” ujar Damsky.
5. Tidak Pernah Meninjau Ulang Polis
Asuransi bukan keputusan sekali beli untuk selamanya. Kehidupan berubah, dan polis juga harus menyesuaikan.
“Perubahan itu unik sesuai kondisi. Setidaknya, tinjau kembali setiap lima tahun atau saat ada peristiwa besar seperti menikah, punya anak, atau bercerai,” kata Michael.
Dengan menghindari lima kesalahan umum ini, keluarga bisa memastikan perlindungan yang dimiliki tetap relevan dengan kebutuhan. Menurut para pakar, bersikap proaktif dalam memilih dan mengelola asuransi adalah kunci untuk memberikan rasa aman jangka panjang. (*)