Sulawesinetwork.com - Belum redam gejolak aksi demonstrasi disejumlah wilayah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Dua orang guru dan satu orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba mengaku mendapat ketidakadilan atas mutasi yang didapatkannya belum lama ini.
Ketiganya yakni Ramlan Hasan yang sebelumnya bertugas di UPT BBI Perikanan Tanete dimutasi ke Kelurahan Mario Rennu.
Baca Juga: Tiga Duta Wisata Sinjai Siap Berlaga di Tingkat Provinsi Sulsel 2025
Serta Rahmawati yang sebelumnya mengajar di SD 59 Tanete di mutasi ke SD 03 Lattae Tamaona Kecamatan Kindang dan Marlia dari SD 24 Salemba di mutasi ke SD 85 Bingkarongo Kecamatan Rilau Ale.
Ramlan kepada awak media mengaku jika pihaknya telah melakukan konfirmasi terkaitt mutasi yang didapatkannya, baik kepada Lurah Mario Rennu maupun pihak UPT BBI Perikanan Tanete.
"Saya sudah konformasi ke ibu lurah disana soal permintaan mutasi, menurut ibu lurah tidak perna mengajukan. Begitu juga dengan UPT BBI Tantete juga tidak pena mengusulkan mutasi," ungkapnya.
Baca Juga: Pemkab Sinjai Serahkan Mobil Damkar Baru untuk Sektor Barat
Karena mutasi memiliki aturan kepegawaian. Ramlan merasa jika saat ini pimpinan dirinya tengah berupaya di miskinkan oleh pimpinannya sendiri.
"Apakah ini bentuk kesejahteraan ASN dari pimpinan. Bukankah ini memiskinkan kami, saya bukan koruptor. Setiap hari saya harus mengeluarkan biaya Rp150 ribu perhari untuk ke kantor," keluhkan.
"Jika ini efektivitas kinerja. Efektivitas kinerja seperti apa kalau seperti ini. Kita terlambat tiba ditempat kerja karena jarak tempuh terlalu jauh," tambah Ramlan.
Baca Juga: Sekda Sulsel Buka Rakor Reforma Agraria 2025: Sinergi, Kolaborasi, dan Percepatan Pemenuhan Target
Ramlan mengaku jika dirinya hingga saat ini masih bingung apa yang menyebabkan dirinya dimutasi dengan tidak adil seperti ini. Meski ia menyadari jika ini syarat akan politik.
"Sampai detik ini saya tadak tahu penyebabnya. Sepertinya syarat politik, saya tidak perna merasa terlibat itu alasan saya tidak tinggal rumah karena saya tidak mau terlibat politik. Bisa ditelusuri apakah saya perna terlibat soal Pilkada. Tapi ini ada oknum yang melakukan," ungkapnya.