Sulawesinetwork.com - Asuransi jiwa sering dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk melindungi masa depan finansial keluarga.
Meski begitu, perlindungan ini hanya bisa optimal jika pemilik polis memilih dan mengelolanya dengan benar.
Terlebih, masih banyak orang yang dinilai melakukan kesalahan umum saat membeli asuransi jiwa.
Baca Juga: Deflasi Agustus 2025 Capai 0,08 Persen, Inflasi Tahunan Diklaim Tetap Terkendali
Pendiri Whitford Financial Planning, Michael Helveston menyebut hal itu mulai dari menunda pembelian hingga memilih produk yang tidak sesuai.
“Jangan remehkan peran asuransi jiwa. Salah langkah bisa membuat perlindungan yang Anda pikir sudah cukup, justru tidak mencukupi,” ujar Michael dalam laporan Investopedia yang dikutip pada Selasa, 2 September 2025.
Lantas, apa saja yang perlu dicermati ataupun dihindari pengguna saat mengambil asuransi jiwa agar tidak menjadi bom waktu bagi finansial keluarganya? Berikut ini ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Melalui Doa Bersama, Baso Muhammad Ikram Menyampaikan Pesan yang Dalam Untuk Kota Makassar
1. Menyepelekan Jumlah Pertanggungan
Banyak orang membeli polis dengan nilai perlindungan terlalu kecil. Padahal, jumlah yang tidak mencukupi bisa membuat keluarga tetap kesulitan.
“Pertanggungan yang terlalu sedikit sama saja seperti tidak punya asuransi. Bayangkan cicilan rumah Rp300 juta, tetapi perlindungan hanya Rp50 juta. Itu jelas tidak cukup,” ujar Michael.
Baca Juga: PKS Bulukumba Bakal Lakukan Evaluasi Buntut Umy Asyiatun Baca Teks Saat Hadapi Demonstran
Noah Damsky, seorang pakar ahli dari Marina Wealth Advisors, menambahkan asuransi jiwa sebenarnya menggantikan gaji.
"Itu yang membayar makan, biaya sekolah, dan kebutuhan tambahan ketika pasangan menjadi orang tua tunggal,” ungkap Noah dalam laporan yang sama.