Sulawesinetwork.com - Perekonomian Indonesia menunjukkan tren positif pada triwulan II (Q2) 2025, dengan pertumbuhan sebesar 5,12 persen secara year-on-year (yoy).
Angka ini melampaui pertumbuhan Q1 2025 yang tercatat 4,87 persen dan menjadi pertumbuhan tercepat sejak Q2 2023.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Selasa (5/8), pertumbuhan ini didukung oleh beberapa sektor kunci.
Baca Juga: 408 PPPK Satpol PP Terima SPMT, Siap Dukung Visi Gubernur Sulsel
Dari sisi produksi, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatat pertumbuhan tertinggi, mencapai 13,53 persen, berkat musim panen yang sukses.
Dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan signifikan hingga 21,05 persen.
Hal ini menunjukkan peran aktif pemerintah dalam menggerakkan ekonomi melalui belanja negara.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Bakal Perbaiki Lima Paket Jalan, Termasuk di Bulukumba, Sidrap dan Bone
Sektor industri pengolahan juga menjadi pilar pertumbuhan, dengan beberapa industri yang menonjol:
- Industri makanan dan minuman tumbuh 6,15 persen, didukung oleh permintaan domestik dan ekspor produk CPO serta makanan olahan.
- Industri logam dasar melonjak hingga 14,91 persen karena tingginya permintaan ekspor besi dan baja.
- Industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh 9,39 persen akibat permintaan yang kuat di pasar dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Seni Rupa Makassar di Titik Nadir: Kritik Tajam Seniman terhadap Biennale yang Melenceng
Pertumbuhan positif ini menjadi sinyal kuat bagi fundamental ekonomi Indonesia dan diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat struktur ekonomi agar lebih tangguh menghadapi tantangan global. (*)