Sulawesinetwork.com – Gelombang protes dari para pelaku usaha pariwisata yang menuntut pencabutan larangan study tour di Jawa Barat kian memanas.
Aksi unjuk rasa yang memblokade Jalan Layang Pasupati dan berlangsung di depan Gedung Sate, Bandung, pada Senin (21/7), rupanya tak membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, gentar.
Melalui akun Instagram resminya, @dedimulyadi71, Dedi justru semakin kokoh pada pendiriannya, menegaskan bahwa kebijakan ini adalah demi fokus pendidikan dan meringankan beban orang tua.
Baca Juga: Jelang HUT ke-52, DPD KNPI Makassar Gelar Turnamen Mini Soccer Meriah
Dedi Mulyadi dengan tegas menilai bahwa demonstrasi para pelaku pariwisata justru memperjelas esensi kegiatan study tour selama ini.
"Demonstrasi kemarin menunjukkan semakin jelas bahwa kegiatan study tour itu sebenarnya kegiatan piknik," kata Dedi pada Selasa (22/7), menanggapi protes tersebut.
Ia bahkan mengungkapkan bahwa aksi ini mendapat dukungan dari pelaku wisata luar daerah, termasuk Yogyakarta dan penyedia jasa jeep di kawasan Gunung Merapi, mengindikasikan bahwa permasalahan ini memiliki cakupan yang lebih luas dari sekadar Jawa Barat.
Baca Juga: AHY Desak Reformasi Dana Kampanye, Soroti Bahaya Politik Uang dan Disinformasi
Kebijakan larangan study tour ini tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 45/PK.03.03/KESRA.
Dedi Mulyadi menekankan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan terhadap masyarakat, khususnya orang tua siswa, dari pengeluaran yang tidak perlu dan sering kali memberatkan.
"Gubernur Jawa Barat akan tetap berkomitmen menjaga ketenangan orang tua siswa, agar tidak terlalu banyak pengeluaran biaya," ujarnya.
Baginya, esensi pendidikan harus tetap berpusat pada pengembangan karakter dan kemampuan belajar siswa, bukan malah dibebani dengan kegiatan di luar kurikulum inti yang berorientasi pada rekreasi.
"Saya akan tetap berpihak pada kepentingan rakyat banyak, menjaga kelangsungan pendidikan dan mengefisienkan pendidikan dari beban biaya," tegas Dedi, menunjukkan komitmennya yang tak tergoyahkan.