Ia menegaskan bahwa isu terkait keluarganya yang dituduh menggunakan fasilitas negara, meminta pembiayaan transportasi, penginapan, dan lain sebagainya, adalah tidak benar.
Maman menyatakan kehadirannya bukan semata sebagai pejabat negara, melainkan sebagai seorang suami dan ayah yang ingin menjaga kehormatan keluarganya.
“Bagi saya, tidak ada gunanya saya sebagai menteri ini kalau saya tidak mampu menjaga kehormatan istri saya sendiri dan sebagai teladan bagi anak saya,” tegas Maman.
Baca Juga: Investigasi KNKT atas Tenggelamnya KMP Tunu: Fokus pada Video Medsos dan Standar Keselamatan
Maman menambahkan, kunjungannya ke KPK dilakukan secara terbuka di hadapan media sebagai bentuk tanggung jawab moral.
"Hadirnya saya di KPK dalam rangka iktikad saya untuk menjaga kehormatan dan nama baik keluarga saya,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa seluruh perjalanan istrinya tidak menggunakan fasilitas negara atau bantuan dari pihak mana pun.
Baca Juga: Duka Selebritas Tanah Air atas Kepergian Diogo Jota: Dari Desta hingga Ari Lasso Turut Berduka
“Saya hadir di sini, saya bertemu dengan teman-teman, tidak ada sedikitpun kekhawatiran dalam diri saya, karena Lillahi Ta’ala itu semua tidak menggunakan fasilitas siapa pun,” tegas Maman.
“Dan di sana juga, istri saya juga datang ke airport sendiri, tidak dijemput siapa-siapa dari pihak mana,” tambahnya.
Maman pun menekankan pentingnya menjaga martabat keluarga, terutama istrinya, karena isu ini sudah menyangkut marwah. Ia juga mengungkap bahwa polemik ini sudah berdampak pada kondisi psikologis anaknya.
Baca Juga: Pilu Ronaldo: Duka Mendalam atas Kepergian Diogo Jota, Kenang Momen di Timnas Portugal
“Dan juga pastikan anak saya kan juga sudah mulai bisa membaca, dan dia sudah mulai tanya-tanya, kasihan lho,” pungkasnya. (*)