“Saya diberi jaminan oleh dua tokoh Indonesia (Mentan dan Kapolri) yang hebat untuk menjamin tahun 2026 Indonesia tidak impor lagi,” katanya.
Presiden menambahkan bahwa swasembada pangan adalah kunci dari keamanan negara, bahkan lebih dari itu, swasembada pangan adalah kunci dari kemerdekaan.
“Tidak ada bangsa yang merdeka sesungguhnya kalau bangsa itu tidak bisa produksi pangan sendiri. Karena itu perjuangan saya selama saya di politik saya selalu fokus dan tidak akan tenang sebelum Indonesia swasembada pangan. Setiap provinsi harus swasembada pangan, setiap pulau harus bisa produksi pangan sendiri,” tegasnya.
Peningkatan Produksi yang Terukur
Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran menyampaikan terima kasih atas perhatian besar Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian, sehingga Indonesia bisa menuju swasembada pangan.
“Untuk itu kami pastikan produksi beras dan jagung adalah fokus yang akan kita kerjakan di tahun-tahun berikutnya,” jelasnya.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menguatkan optimisme ini. Produksi beras nasional diprediksi mengalami lonjakan signifikan sepanjang Januari hingga Juli 2025, mencapai 21,76 juta ton.
Angka ini meningkat 2,83 juta ton atau 14,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, BPS juga memperkirakan produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% mampu mencapai 9,45 juta ton pada Januari-Juli 2025.
Baca Juga: 10 Negara Paling Terlilit Utang IMF: Ada yang Nyaris Gagal Bayar!
Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan produksi jagung diperkirakan akan meningkat sebesar 0,98 juta ton atau 11,08 persen dibandingkan periode Januari—Juli tahun lalu yang hanya mencapai 8,51 juta ton. (*)