- Buta: Tidak mampu melihat dengan jelas.
- Pincang: Memiliki masalah pada kaki yang membuatnya sulit berjalan normal.
- Sakit Parah: Terlihat lesu, tidak nafsu makan, atau menunjukkan gejala penyakit serius.
- Sangat Kurus: Kondisinya sangat memprihatinkan, tanpa daging yang cukup.
Baca Juga: Cetak Rekor! Kuota Rumah Subsidi Tembus 350.000 Unit, Peran Vital Sufmi Dasco Diungkap Menteri Ara
Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk memeriksa kondisi sapi secara teliti sebelum membelinya.
Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual, amati gerak-geriknya, dan pastikan tidak ada tanda-tanda cacat yang disebutkan di atas.
Dengan memastikan kesehatan dan kondisi fisik sapi, ibadah kurban yang Anda lakukan akan sempurna dan sesuai dengan tuntunan syariat.
2. Usia Sapi Kurban: Menentukan Kesahihan Ibadah Anda
Selain kondisi fisik, usia sapi juga merupakan syarat krusial yang tidak boleh diabaikan.
Dalam syariat Islam, hewan kurban harus mencapai usia tertentu agar dinilai sah untuk disembelih.
Baca Juga: Kisah Emil Audero: Timnas Indonesia Makin Solid, Siap Sambut 'Pemain ke-12' Lawan China!
Untuk sapi, ketentuannya adalah minimal berusia dua tahun dan telah memasuki tahun ketiga.
Ketentuan ini bukan tanpa dasar. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim secara gamblang menyampaikan sabda Nabi Muhammad Saw. agar umatnya tidak menyembelih hewan kurban yang belum cukup umur.
Hikmah di balik syarat usia ini adalah untuk memastikan hewan kurban telah mencapai kematangan fisik yang optimal, sehingga dagingnya pun berkualitas.
Baca Juga: Diskon Listrik 50 Persen Batal! Pemerintah Ganti dengan Subsidi Upah Rp600.000
Oleh karena itu, sebelum Anda melakukan transaksi, pastikan untuk menanyakan dan memverifikasi usia sapi kurban.
Peternak yang terpercaya biasanya memiliki catatan kelahiran hewan ternak mereka.