nasional

Terkuak! Alasan Pemerintah Tahan Dulu 'Jurus Pamungkas' Beras Murah dan Bansos

Kamis, 15 Mei 2025 | 07:30 WIB
Mentan Amran Sulaiman. (Kementan)

 

Sulawesinetwork.com - Publik mungkin bertanya-tanya, ke mana gerangan program bantuan pangan beras dan operasi pasar beras murah (SPHP) yang biasanya hadir saat harga pangan bergejolak? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akhirnya angkat bicara, mengungkap alasan strategis di balik kebijakan "tahan diri" pemerintah ini.

Ternyata, situasinya kini sedikit berbeda dari biasanya. Amran menjelaskan bahwa harga gabah di tingkat petani, di beberapa wilayah justru sedang berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram. Sebuah fenomena yang patut menjadi perhatian.

"Harga (gabah) kami cek di lapangan bersama Bulog itu masih ada 40% di bawah HPP. Artinya apa? Ini harus diangkat. Begitu kita keluarkan SPHP, terpukul lagi ini, turun," ungkap Amran dengan nadaConcern di Kementan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Baca Juga: Nokia N75 Max 5G: Layar Super AMOLED, Kamera Kelas Atas, Harga Bersaing?

Logikanya sederhana namun mendalam. Tujuan utama bantuan pangan beras dan SPHP adalah untuk mendinginkan harga beras yang sedang "panas" atau melambung tinggi.

Jika jurus ini dikeluarkan saat harga gabah di petani sedang lesu, justru akan memperparah keadaan dan semakin menekan pendapatan para petani. Ibaratnya, bukannya menolong yang susah, malah menambah beban.

Amran menambahkan, penurunan harga gabah saat ini justru mengindikasikan bahwa produksi beras sedang mengalami tren positif alias meningkat.

Baca Juga: Sentuhan Manis Polisi Lalu Lintas: Tiga Anak Dibawah Umur Diberi Pembinaan Humanis oleh Dirlantas Polda Sulsel

Pemerintah kini tengah fokus pada upaya agar HPP gabah di tingkat petani benar-benar terlaksana sesuai aturan yang berlaku, bahkan jika memungkinkan, berada di atas HPP.

"Kami cek kemarin 40% (daerah) di bawah HPP. Yang berada pada garis HPP dan di bawah HPP itu totalnya ketidaksalahan 60%. Ini masih signifikan, ini harus kita angkat. Kalau perlu di atas HPP semua. Kalau sudah di atas HPP semua, itu sudah top," tegasnya, menunjukkan betapa prioritas pemerintah saat ini adalah mensejahterakan petani.

Baca Juga: DPRD Bulukumba Turun Langsung Kawal Pembangunan: Cek Sekolah dan Layanan Rumah Sakit!

Realitas Harga di Lapangan: Gabah Tertekan, Beras di Atas HET

Data dari Panel Harga Pangan memang menunjukkan adanya disparitas harga. Rata-rata nasional harga gabah kering panen (GKP) saat ini berada di angka Rp 6.599 per kilogram.

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB