Kombes Pol Sudarno menegaskan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) akan segera digelar kembali jika ditemukan adanya penumpang yang belum terkonfirmasi keberadaannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal nahas tersebut mengangkut total 104 orang, terdiri dari 98 wisatawan yang antusias menikmati keindahan Pulau Tikus, seorang nakhoda yang bertanggung jawab atas pelayaran, dan lima anak buah kapal (ABK) yang bertugas melayani para penumpang.
Baca Juga: Kabar Gembira dari Makassar: Dua Sekolah Rakyat Siap Cetak Generasi Tangguh dari Keluarga Miskin
Para wisatawan ini berasal dari berbagai daerah di Sumatera Selatan dan Bengkulu, seperti Lubuk Linggau, Kepahiang, dan Rejang Lebong.
Kronologi tragis ini bermula ketika kapal dalam perjalanan kembali menuju Bengkulu setelah para wisatawan puas menikmati pesona Pulau Tikus.
Nahas, saat melintasi perairan Malabero yang terkenal dengan ombaknya yang ganas, mesin kapal tiba-tiba dilaporkan mati.
Baca Juga: Andai PPPK Boleh Nakhodai Jabatan Struktural: Secercah Harapan di Tengah Badai Pensiun PNS
Tak berselang lama, gelombang besar menghantam badan kapal, menyebabkan kebocoran yang tak terhindarkan hingga akhirnya kapal wisata tersebut tenggelam di tengah laut.
Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan dalam aktivitas wisata bahari.
Semoga para korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah yang menyayat hati ini.(*)