Terlebih lagi, transisi pemerintahan yang masih berjalan menyimpan dinamika politik yang cukup sensitif.
Menanggapi fenomena ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, turut memberikan pandangannya.
Ia tidak mempermasalahkan silaturahmi sebagai sebuah tradisi yang baik.
Namun, Mardani memberikan catatan penting terkait potensi munculnya kerancuan dan konflik kewenangan dalam pemerintahan yang baru.
"Ya, yang pertama tentu silaturahmi tetap baik ya, tapi yang kedua tidak boleh ada matahari kembar," tegas Mardani kepada wartawan pada Jumat (11/4/2025).
Baca Juga: 'Pejamkan Mata, Bayangkan Muka Walid': Viralitas Tak Terduga Serial 'Bidaah' Guncang Malaysia!
Peringatan keras ini menggarisbawahi pentingnya loyalitas tunggal dalam sebuah sistem pemerintahan.
Mardani mengingatkan bahwa saat ini tampuk kepemimpinan negara telah berada di tangan Presiden Prabowo Subianto.
Oleh karena itu, ia berharap agar momen Lebaran ini tidak disalahartikan sebagai upaya untuk menciptakan pengaruh ganda dalam roda pemerintahan.
Baca Juga: Eskalasi Perang Dagang AS-China: Balas Dendam Tarif 125% Guncang Pasar Global!
"Bagaimanapun, presiden kita Pak Prabowo dan Pak Prabowo sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, komitmennya, dan saya pikir Pak Prabowo juga tidak tersinggung ketika ada menterinya yang ke Pak Jokowi," lanjut Mardani.
Menurutnya, Prabowo sebagai pemimpin negara tentu memahami adanya hubungan personal antara para menterinya dengan presiden sebelumnya.
Namun, ia tetap menekankan krusialnya menghindari kesan adanya dualisme kekuasaan yang dapat menghambat efektivitas pemerintahan.
"Ini pesan saya cuma satu, jangan ada matahari kembar. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua," ucapnya lugas.