“Tapi apa yang terjadi, rakyat kita beli dengan harga yang mohon maaf Rp25.000, Rp23.000, ada yang Rp30.000 jadi kita ini mengambil hak rakyat, seluruh rakyat bayar lebih,” ucap Bahlil.
“Ya saya sebagai mantan orang miskin yang dibesarkan dalam keluarga yang susah, tidak rela ini terjadi,” tambahnya.
Dalam hitungan angka, Bahlil menjelaskan jika setiap tahunnya subsidi LPG tidak pernah kurang dari Rp80 triliun.
“Subsidi Rp80 triliun, Rp84 triliun, Rp87 triliun. Tahun 2023 itu Rp87 triliun,” jelas Bahlil.
“Dan untuk LPG ini sejak 2007 diterapkan sampai sekarang harganya nggak naik-naik, jadi harga yang kita kasih ke masyarakat itu hanya Rp4.250 per kilogram,” tambahnya.
Bahlil menambahkan jika dirinya memiliki komitmen untuk menjalankan perintah Presiden mengenai anggaran negara yang dikeluarkan dari APBN adalah untuk kepentingan rakyat.
“Saya berkomitmen untuk meluruskan ini supaya apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Prabowo untuk memastikan setiap anggaran negara yang dikeluarkan lewat APBN untuk rakyat, itu harus sampai dan tepat sasaran di tangan rakyat,” tegasnya.
Mekanisme Harga Penjualan Gas LPG 3 Kg
Baca Juga: Prabowo Saat Lantik 961 Pimpinan Daerah: Demokrasi Kita Hidup, Berjalan, Dinamis
Sebelumnya, saat melakukan sidak atau inspeksi mendadak di pangkalan gas di Jalan Tengku Bey, Kota Pekanbaru, Riau pada 5 Februari 2025 lalu, Bahlil menjelaskan ada mekanisme pemerintah tentang LPG 3 kg.
Ia menegaskan jika pemerintah sudah memiliki aturan memiliki harga LPG 3 kg yang harus dipatuhi.
Baca Juga: Pertama Kali Dalam Sejarah, 961 Kepala Daerah Berbaris Rapi untuk Dilantik Serentak oleh Prabowo
Dalam aturan tersebut, ada Harga Eceran Tertinggi atau HET yang ditetapkan sampai ke tangan masyarakat.