Berkaca dari hal itu, pihak Istana kini telah menanggapi atau merespon terkait demo mahasiswa 'Indonesia Gelap', terkhusus soal efisiensi anggaran RI yang dinilai berdampak ke pendidikan nasional. Berikut ulasan selengkapnya:
Istana: Biaya Operasional hingga Beasiswa Tak Dikurangi
Baca Juga: Divonis 20 Tahun di Skandal Korupsi PT Timah, Harvey Moeis Masih Belum Menyerah
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengungkap pesan Presiden Prabowo terkait efisiensi anggaran yang disampaikan mahasiswa dalam aksi 'Indonesia Gelap', pada Senin, 17 Februari 2025.
Hasan menyampaikan pesan Prabowo yang menegaskan biaya operasional perguruan tinggi hingga beasiswa tidak boleh dikurangi di tengah efisiensi anggaran RI.
"Beliau (Prabowo) tekankan juga, tolong sampaikan ke teman-teman yang dari kampus bahwa dari presiden tegaskan itu, soal biaya operasional perguruan tinggi, KIP kuliah, beasiswa, sama sekali tidak boleh dikurangi," ungkap Hasan Nasbi di Kompleks Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 18 Februari 2025.
Baca Juga: Divonis 20 Tahun di Skandal Korupsi PT Timah, Harvey Moeis Masih Belum Menyerah
"Itu statement presiden soal tuntutan mahasiswa ('Indonesia Gelap')," tegas Hasan.
Terkait adanya kemungkinan terima perwakilan mahasiswa yang melakukan aksi 'Indonesia Gelap', Hasan mengaku Prabowo sejauh belum menerima informasi apa pun.
"Sejauh ini saya belum menerima informasi apapun, tapi presiden menanggapi informasi yang beredar tentang pemotongan beasiswa, pemotongan KIP kuliah, atau pengurangan biaya operasional perguruan tinggi itu sama sekali tidak benar," tegas Hasan.
"Dan presiden bilang, ini (pemotongan) tidak boleh dilakukan," tandasnya.
Mensesneg ke BEM SI: Jangan Bawa Narasi yang Tidak Benar
Dalam kesempatan berbeda, aksi 'Indonesia Gelap' yang sedang hangat diperbincangkan di medsos juga ditanggapi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi.
Hadi mengaku tidak setuju dengan tuntutan dari para mahasiswa yang menolak sejumlah kebijakan pemerintah RI.