Satria menyarankan agar pemerintah Indonesia segera mencari sumber pendanaan lain untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan USAID.
Ia menekankan bahwa meskipun kebijakan ini merupakan keputusan yang harus dihormati, kontribusi USAID selama ini telah memberikan dampak positif di berbagai sektor.
Baca Juga: Nokia C200: Smartphone Entry-Level dengan Kualitas Andal dan Harga Terjangkau
"Kemudian di pendidikan, termasuk riset dan penegakan hukum di dalam banyak skema dengan mitra-mitra strategis yang dimilikinya. Ketika kemudian bantuan ini dicabut, tentu ini akan mengurangi strategi kita di dalam mengatasi problem-problem yang menghambat Indonesia untuk maju," tuturnya.
Namun, Satria juga mengingatkan bahwa tidak semua bantuan luar negeri selalu membawa dampak positif.
Ia mencontohkan bagaimana bantuan dari pemerintah Norwegia dalam isu deforestasi justru menghambat perkembangan sains di Indonesia.
Baca Juga: Terpotong hingga 50 Persen, Kouta PPG 2025 Tedampak Efisiensi Anggaran, Ini Detailnya
Di sisi lain, ia mengakui bahwa program-program USAID seperti USAID PEER (Partnerships for Enhanced Engagement in Research) dan USAID Integritas telah memberikan kontribusi besar dalam mendukung riset dan pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.
"Dan banyak skema yang USAID berikan itu sebenarnya cukup banyak membantu periset atau lembaga-lembaga kampus untuk mendorong temuan-temuan. Dan tentu ditindaklanjuti dalam aktivitas yang bersifat programatik," imbuhnya.
Kanada Siap Menggantikan Peran USAID
Baca Juga: Dua Siswa SMPN 9 Bulukumba Sabet Gelar Juara di Kompetisi Nasional!
Di tengah kekhawatiran atas dampak penghentian bantuan USAID, Kanada menyatakan kesiapan untuk menjadi mitra terbesar bagi Indonesia dan ASEAN dalam sektor pembangunan internasional.
Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, menegaskan bahwa pemerintah Kanada akan terus memantau kebijakan Trump terkait penutupan USAID.
"Kami memantau situasi itu. Jadi, tentu saja kami siap untuk melihat apa yang dihasilkan dari proses ini," ujar Hussen saat ditanya apakah Kanada akan mengambil peran sebagai mitra bantuan terbesar bagi Indonesia dan ASEAN.
Baca Juga: Kemenag Pastikan Tunjangan Insentif Guru Tetap Cair Meski Ada Efisiensi, Ini Syaratnya!