1. Penawaran Fitur
Untuk dapat bersaing di dunia online shopping, TikTok Shop dan Shopee menawarkan fitur tersendiri.
Mulai dari TikTok Shop, platform tersebut memberikan pajak yang lebih murah (4%) dibandingkan Shopee (5%).
Tiktok Shop juga sudah terintegrasi dengan platform TikTok dan Oportunitas yang diberikan TikTok juga lebih besar.
Umur yang masih muda, TikTok Shop dapat menarik penjual untuk segera menanamkan fondasinya di e-commerce tersebut.
Sedangkan itu, Shopee memberikan fleksibilitas dari opsi pembayaran, salah satunya cash on delivery.
Shopee juga memberikan fitur marketing yang bebas bagi penjual, dalam website yang didesain secara user-friendly.
Dari perbandingan fitur ini, dapat disimpulkan bahwa TikTok cenderung memberikan kesempatan bagi penjual untuk mendapatkan pelanggan.
2. Strategi Engagement dalam Live Shopping
Untuk mendapatkan engagement dari konsumen, kedua platform TikTok Shop dan Shopee menerapkan strategi yang berbeda. Mulai dari bagaimana kedua platform menarik dan mengajak masyarakat untuk memakainya.
Sebagai aplikasi media sosial, menggulir video TikTok sudah menjadi kebiasaan dari mayoritas masyarakat Indonesia.
Jadi, integrasi TikTok Shop pada TikTok dianggap dapat memanfaatkan media audio-visual di dalamnya untuk mengoptimalkan engagement.
Dengan menggunakan video berdurasi pendek TikTok, penjual dapat menarik minat dari pengguna TikTok yang memakainya setiap hari. Ditambah dengan adanya live shopping, interaksi antara kedua pihak menjadi lebih kuat.
Berbeda dengan TikTok, Shopee pada dasarnya adalah website e-commerce, sehingga sulit untuk mendapatkan engagement secara otomatis. Sebagai gantinya, Shopee membuat program seperti Kampus UMKM Shopee.
Selain itu, Shopee memusatkan fokusnya kepada pengalaman shopping, berbeda dengan TikTok yang lebih universal. Jadi, bisa dinilai bahwa strategi TikTok dapat meningkatkan engagement lebih besar dari Shopee.