Rokok Jadi Polemik Masalah Ekonomi dan Kesehatan, Purbaya Pilih yang Paling Bermanfaat untuk Masyarakat

photo author
- Kamis, 2 Oktober 2025 | 07:45 WIB
Menkeu Purbaya soal kritik cukai rokok bisa berpengaruh pada kesehatan. (Instagram/menkeuri)
Menkeu Purbaya soal kritik cukai rokok bisa berpengaruh pada kesehatan. (Instagram/menkeuri)

Sulawesinetwork.com - Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendapat kiriman karangan bunga terkait kebijakannya tidak menaikkan tarif cukai rokok.

Karangan bunga berisi kritikan kepada Purbaya itu berkaitan dengan dampak yang mungkin nantinya akan timbul, yakni masyarakat makin mudah untuk mendapatkan rokok.

Alasan kesehatan dan sisi ekonomi dari rokok seperti dua hal yang saling berbenturan.

Baca Juga: Guru Dapat Insentif Rp100 Ribu per Hari, Ternyata Ada Sederet Kader MBG Lainnya yang Ikut Bantu Distribusi

Menkeu Purbaya pun menantang balik untuk memberikan alternatif kebijakan yang bisa mengakomodasi solusi terkait rokok, baik untuk kesehatan maupun perekonomian.

Tak Semua Pihak Setuju dengan Kebijakan Pemerintah

Purbaya mengatakan bahwa setiap kebijakan yang dibuat, selalu ada pro dan kontra dari berbagai pihak, dengan kata lain tak semua akan satu suara untuk sepakat bersama pengambil kebijakan.

Baca Juga: Desak Audit MBG dan Usut Proyek Bermasalah, Maritim Muda Turun ke Jalan

“Kita lihat mana yang paling bermanfaat buat ekonomi dan masyarakat, itu yang kita kerjakan. Kan sudah dihitung, alasannya kenapa karena saya nggak mau industri kita mati terus kita biarkan yang ilegal hidup,” kata Menkeu Purbaya kepada awak media pada Selasa, 30 September 2025.

Alasan Kesehatan Tentang Rokok Harus Sejalan dengan Penyerapan Tenaga Kerja

Saat ditanya mengenai alasan kritik dilayangkan padanya karena eratnya kaitan rokok dengan masalah kesehatan, Purbaya menantang balik dengan persoalan tenaga kerja.

Baca Juga: Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Gubernur Sulsel Tekankan Gotong Royong dan Kerukunan

“Kalau kesehatan, kalau dia bisa menciptakan lapangan kerja sebanyak yang terjadi pengangguran gara-gara industri yang mati, boleh kita ubah kebijakannya langsung,” imbuhnya.

“Cuma kalau dia nggak bisa, jangan ngomong aja. Masyarakat juga perlu penghidupan, kan. Saya bilang harus ada keseimbangan kebijakan,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X