Sulawesinetwork.com - Rapat kerja perdana Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Purbaya Yudhi Sadewa, bersama Komisi XI DPR RI pada Rabu (10/9/2025) langsung diwarnai kritik tajam dari sejumlah anggota dewan.
Salah satunya datang dari anggota Fraksi PDIP, Harris Turino, yang menilai target Purbaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke level 6–7 persen terlalu ambisius.
Harris mengingatkan bahwa APBN 2026 telah disusun dengan asumsi pertumbuhan hanya 5,4 persen, jauh di bawah angka yang disampaikan Purbaya.
Baca Juga: Erick Thohir Tepis Kritik Vanenburg, Janjikan Kesempatan Lebih untuk Pemain Timnas U-23 Indonesia
“Pak Menteri bilang mau 6 sampai 7 persen. Sementara APBN kita sudah disusun dengan asumsi 5,4 persen. Ini tentu tidak sederhana. Butuh penjelasan konkret bagaimana caranya,” tegas Harris.
Ia juga menekankan, optimisme pertumbuhan tidak boleh mengabaikan fakta di lapangan: masih banyak warga yang terdampak PHK, angka pengangguran belum tuntas, daya beli masyarakat melemah, dan kemiskinan masih membayangi.
“PHK masih terjadi, angka pengangguran walaupun turun masih terasa di masyarakat. Angka kemiskinan juga walaupun menurun, dampaknya masih kuat. Daya beli jelas susah,” paparnya.
Baca Juga: Kolaborasi Pemkab Barru-Ombudsman, Bahas Peningkatan Pelayanan Publik
Selain itu, Harris menyoroti kondisi fiskal yang tidak ringan. Defisit APBN sebesar 2,48 persen harus dijaga, sementara beban utang jatuh tempo tahun ini dinilai cukup besar.
“Tekanan internasional juga belum terlalu positif. Jadi jangan sampai kita hanya bermain di angka optimistis tanpa memperhitungkan beban yang ada,” tambahnya.
Meski penuh kritik, Harris tetap memberi apresiasi atas semangat Purbaya yang baru saja menggantikan Sri Mulyani. Ia berharap strategi Menkeu baru bisa membawa perekonomian Indonesia mendekati target 8 persen yang menjadi visi besar Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Bawaslu Bulukumba Kembali Lakukan Uji Petik di Kelurahan Dannuang
“Harapannya tentu angka 8 persen yang berkali-kali disampaikan Presiden Prabowo bisa tercapai. Kita semua ingin ke sana, tapi jelas ada banyak parameter yang harus berubah agar itu realistis,” tegas Harris.
Suasana rapat sempat cair ketika Harris menyelipkan candaan. Ia menyebut Purbaya sebagai sosok yang “langsung viral” hanya dua hari setelah resmi menjabat.