- meningkatkan kesejahteraan ASN,
- mendukung mobilitas talenta,
- memperkuat sistem merit dalam manajemen ASN,
- serta mengoptimalkan efisiensi birokrasi.
Meski disebut sebagai transformasi kesejahteraan, kebijakan ini juga dinilai sebagai upaya efisiensi anggaran.
Sistem lama yang terdiri atas banyak komponen tunjangan kerap menimbulkan disparitas, bahkan dianggap tidak transparan.
Baca Juga: Sorotan Khusus: Budaya Kerja yang Sehat Dinilai Bisa Melipatgandakan Kinerja Bisnis Baru di 2025
Dengan penggajian tunggal, pemerintah berharap sistem lebih sederhana, adil, dan mendorong kinerja ASN.
Namun, implementasinya diperkirakan memerlukan adaptasi, terutama bagi ASN yang terbiasa dengan struktur gaji lama. (*)