Sulawesinetwork.com - Investasi saham kini dinilai semakin diminati generasi muda di tahun 2025. Banyak yang melihatnya sebagai cara untuk menambah kekayaan jangka panjang, namun langkah awal sering kali terasa membingungkan bagi pemula.
Secara sederhana, investasi saham berarti membeli kepemilikan kecil dari sebuah perusahaan. Harapannya, nilai saham akan naik seiring pertumbuhan perusahaan, sehingga memberikan keuntungan bagi investor.
Kendati demikian, selain peluang, investasi saham juga mengandung risiko. Harga saham bisa naik, tetapi juga bisa turun sewaktu-waktu.
Baca Juga: Warga RI Ramai Tinggalkan Facebook demi Eksis di TikTok, YouTube Digandrungi Gen X di 2025
"Karena itu, investor pemula disarankan untuk memahami dasar-dasar sebelum terjun," demikian keterangan dari Investopedia yang dikutip pada Senin, 25 Agustus 2025.
Tujuan investasi bisa berbeda bagi setiap orang. Ada yang menargetkan dana untuk membeli rumah, membiayai pendidikan anak, atau mempersiapkan dana pensiun. Usia dan kondisi keuangan juga mempengaruhi pilihan strategi investasi.
Investor muda umumnya berfokus pada pertumbuhan jangka panjang, sementara mereka yang mendekati pensiun lebih memilih menjaga modal tetap aman. Hal ini mempengaruhi jenis saham dan strategi yang dipilih.
Baca Juga: Revolusi AI Berada di Ambang Peluang dan Ancaman Nyata bagi Masa Depan Karier Generasi Z
"Langkah berikutnya adalah memilih perusahaan sekuritas atau broker saham. Broker berperan sebagai perantara antara investor dan pasar saham. Pemilihan broker penting karena berkaitan dengan biaya transaksi, fitur aplikasi, dan layanan edukasi yang ditawarkan," imbuh Investopedia.
Setelah itu, investor perlu membuka rekening saham dan menyiapkan dana investasi. Jumlahnya tidak harus besar. Beberapa platform sudah memungkinkan investasi mulai dari Rp25 ribu per minggu.
Pemula disarankan untuk tidak terburu-buru membeli saham populer. Penting untuk mempelajari kinerja perusahaan, prospek bisnis, hingga kondisi keuangannya. Analisis sederhana bisa membantu meminimalisir risiko kerugian.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Mengobati Sakit Gigi yang Datang Tiba-Tiba, Salah Satunya Lakukan Ini
Perubahan pola gaya hidup juga harus dipertimbangkan. Misalnya menyesuaikan kondisi finansial saat menikah, memiliki anak, atau pindah pekerjaan. Tujuan dan strategi investasi perlu dievaluasi secara berkala agar tetap relevan dengan kondisi terbaru.
Dengan persiapan yang matang dan tujuan yang jelas, investasi saham bisa menjadi instrumen efektif untuk mencapai kemandirian finansial. Meski penuh risiko, disiplin dan kesabaran bisa menjadi kunci keberhasilan di pasar saham.(*)