Sulawesinetwork.com - Kebijakan Presiden Prabowo Subianto menambah 22 kementerian baru membawa konsekuensi besar pada kebutuhan aparatur sipil negara (ASN).
Pemerintah memastikan akan membuka ribuan formasi CPNS 2025, menjadikannya salah satu rekrutmen terbesar dalam sejarah birokrasi Indonesia.
Rekrutmen kali ini bukan sekadar menambah jumlah pegawai, tetapi juga menandai peta baru birokrasi nasional. Struktur organisasi negara yang semakin melebar menuntut hadirnya tenaga profesional di berbagai bidang strategis, sesuai arah pembangunan lima tahun ke depan.
Baca Juga: Tips Memilih Micellar Water untuk Kulit Kering, Ini Rekomendasinya Mulai Harga Rp20 Ribuan
Bagi pencari kerja, kabar ini ibarat pintu emas. Setelah beberapa tahun penerimaan ASN terbatas, tahun 2025 diprediksi menjadi momen terbaik untuk menembus karier sebagai abdi negara.
Kepala BKN, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan sistem seleksi kali ini akan lebih fleksibel. Peserta bisa memilih jadwal ujian sesuai ketersediaan, sementara hasil tes akan berlaku hingga dua tahun.
“Dengan sistem baru ini, biaya bisa ditekan dan peserta lebih leluasa. Tapi tentu persaingan akan makin ketat karena skor lama juga bisa dipakai,” jelas Zudan, Minggu (24/8).
Baca Juga: Di Hadapan Warga Dayak, Gibran Pastikan Proyek IKN Tidak Akan Terhenti
Fokus pada Kualitas ASN
Menteri PAN-RB, Rini Widyantini, menegaskan bahwa penerimaan besar-besaran ini akan diimbangi dengan penataan ulang birokrasi. Pemerintah akan melakukan pemetaan jabatan agar formasi sesuai kebutuhan riil, bukan sekadar mengisi kuota.
“Yang kita cari bukan hanya jumlah, tapi kualitas ASN yang siap mengisi kementerian baru,” tegas Rini.
Meski penuh optimisme, isu tenaga honorer tetap menjadi bayangan. Ribuan pegawai non-ASN yang sudah lama mengabdi berharap tidak terpinggirkan oleh rekrutmen akbar ini.
Sementara itu, bagi generasi muda, profesi ASN masih dianggap jalur karier yang stabil dan prestisius.