Anggaran Rp22,7 Triliun Mengalir ke Bulog untuk Serap 3 Juta Ton Beras Petani, Perkuat Ketahanan Pangan 2026

photo author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 11:35 WIB
Pemerintah RI menggelontorkan dana jumbo ke Perum Bulog melalui RAPBN 2026. (X.com/PerumBULOG)
Pemerintah RI menggelontorkan dana jumbo ke Perum Bulog melalui RAPBN 2026. (X.com/PerumBULOG)

Sulawesinetwork.com - Pemerintah menggelontorkan dana jumbo ke Perum Bulog pada tahun depan. Lewat RAPBN 2026, lembaga pangan itu akan mendapatkan anggaran Rp22,7 triliun dengan satu misi utama, yakni untuk menyerap 3 juta ton beras dari petani dalam negeri.

Kucuran dana fantastis ini jadi sorotan karena datang di tengah situasi pangan yang tak menentu. Terkhusus, harga beras yang sering bergejolak dan ancaman krisis pangan global membuat peran Bulog semakin krusial.

Kabar itu diumumkan lewat unggahan resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) melalui akun Instagram @pco.ri, pada Minggu, 24 Agustus 2025.

Baca Juga: Kabar Baik dari OJK, Minta Bank Turunkan Bunga Kredit Seiring Penunrunan Suku Bunga Acuan

Dalam unggahan tersebut, pemerintah menegaskan dana segar ini diberikan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Bulog ditugaskan melindungi petani, menjaga stok beras, sekaligus memastikan daya beli masyarakat tidak tergerus.

Jumlah itu menjadi bagian dari total anggaran ketahanan pangan Rp164,4 triliun yang disiapkan dalam RAPBN 2026. Dari porsi tersebut, Bulog mendapat mandat besar untuk menyerap produksi dalam negeri.

“Dana Rp 22,7 triliun akan digunakan Bulog untuk melindungi petani, menyangga stok pangan, dan juga menjaga daya beli masyarakat,” demikian pernyataan PCO RI dalam unggahannya.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Serahkan Rp13,5 M untuk Revitalisasi Stadion Turatea dan Infrastruktur Jeneponto

Tak berhenti di situ, Bulog juga disebut bakal bekerja sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP). Status baru ini membuat Bulog bisa mengelola dana lewat skema investasi fleksibel yang berbeda dari mekanisme subsidi selama ini.

Skema itu, memungkinkan Bulog menyerap produksi beras petani dengan dana bergulir berbiaya rendah. Langkah ini disebut pemerintah sebagai strategi untuk memastikan stok beras tetap aman sepanjang tahun, sekaligus menahan gejolak harga yang kerap menghantam konsumen.

“Kebijakan investasi ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional, menjaga stabilitas harga beras, serta memastikan pemanfaatan APBN yang lebih produktif dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat,” lanjut PCO RI.

Baca Juga: Dilantik Bupati Bantaeng, Pengurus KKB Diharapkan Jadi Mitra Strategis untuk Majukan Daerah

Kendati mendapat suntikan dana besar, Bulog tetap diminta menjaga tata kelola dan efisiensi agar uang triliunan itu tidak mubazir. Efektivitas menjadi kunci agar dana benar-benar menyentuh petani dan masyarakat.

Selain alokasi untuk Bulog, anggaran ketahanan pangan 2026 juga mencakup pembangunan lumbung pangan dan cadangan pangan sebesar Rp53,3 triliun, serta subsidi pupuk 9,62 juta ton senilai Rp46,9 triliun. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X