Sulawesinetwork.com - Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menyoroti stok beras yang masih disimpan di dalam gudang Bulog.
Stok beras yang menjadi perhatian Titiek adalah beras berusia lebih dari satu tahun dan masih disimpan yang belum dikeluarkan ke pasaran.
“Pak, ini masih ada beras yang usianya lebih dari 1 tahun di gudang Bulog ya, ini tolong segera dikeluarkan, ini mengenai perputaran stok Bulog ini tolong sangat-sangat diperhatikan,” ucap Titiek saat Rapat Kerja bersama Menteri Pertanian, Kepala Bapanas, dan Direktur Utama Perum Bulog di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, pada Kamis sore, 21 Agustus 2025.
Baca Juga: Petani Tebu Keluhkan Impor Gula dan Etanol Tak Terkendali, Stok 100 Ribu Ton Mandek
Ia meminta Bulog untuk segera mengeluarkan dari gudang karena berkaitan dengan perputaran untuk menghindari stok beras menumpuk di gudang.
“Jangan ada yang stok lama masih ada di situ, toh kita harus mengeluarkan juga, kenapa harus ditahan-tahan, pak?” ucapnya.
“Tolong jadi perhatian karena ini manajemen perputaran stok Bulog, mana yang first ini, first out jangan yang terakhir masuk dia yang dikeluarin dulu,” tambahnya.
Baca Juga: Hadapi Kuwait dan Lebanon, Ini Daftar 27 Pemain Timnas Indonesia
Dalam paparan Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramadhani, cadangan beras pemerintah (CBP) sudah mencapai 3,91 juta ton.
Sekitar 5 persen atau 194.100 ton adalah beras yang sudah berusia lebih dari 1 tahun.
Sedangkan untuk beras yang berusia lebih dari 6 bulan di gudang Bulog ada 30,3 persen atau 1,18 juta ton.
Baca Juga: Kemenhub Siapkan Teknologi Mirip ETLE untuk Pantau Truk Odol, Jembatan Timbang Dihapus
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang turut hadir dalam rapat tersebut menjelaskan bahwa stok beras CBP akan dikeluarkan untuk operasi pasar.
Sehingga, untuk stok akhir tahun adalah beras dari stok baru dan berasal dari hasil produksi petani dalam negeri.