"2 kilometer," jawab Fikri lugas saat ditanya mengenai jarak aman untuk paparan suara setinggi itu.
Baca Juga: Skandal KM Barcelona V: DPR Pertanyakan Beda Manifest 300 Penumpang, Curiga Ada Kesengajaan!
Pernyataan ini sontak menambah dimensi baru dalam diskusi publik mengenai sound horeg, khususnya dari aspek kesehatan dan keselamatan pendengaran bagi masyarakat yang tidak terlibat langsung dalam pertunjukan.
Diskursus kini berlanjut, melibatkan penikmat hiburan, para pelaku seni sound horeg, dan pihak berwenang, dalam upaya mencari titik temu yang dapat mengakomodasi budaya hiburan tanpa mengorbankan kenyamanan dan kesehatan publik.
Tantangan besar ada pada bagaimana menyeimbangkan kegemaran akan suara keras dengan hak warga atas lingkungan yang aman dan sehat.(*)