Sulawesinetwork.com - Nurmala Kartini Sjahrir, calon Duta Besar (Dubes) Jepang, telah menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi I DPR, Jakarta, pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Usai menjalani serangkaian tes, Nurmala menyoroti potensi bilateral antara Indonesia dan Jepang, khususnya dalam konteks teknologi Jepang dan kekayaan sumber daya alam Indonesia.
"Kita ada program hilirisasi. Nah, Jepang ini adalah suatu negara yang maju baik teknologinya di dalam segala hal, tapi jangan lupa Indonesia ini adalah negara dengan sumber daya alam yang luar biasa," ujar Nurmala kepada awak media di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Baca Juga: Polres Bulukumba Bergerak Cepat, Selamatkan Warga Terdampak Banjir dengan Semangat Gotong Royong
Nurmala juga menekankan pentingnya sumber daya manusia Indonesia dalam meningkatkan hubungan bilateral dengan Jepang, yang telah terjalin sejak tahun 1958.
"Juga kita punya sumber daya manusia yang sedang kita tingkatkan kualitasnya menuju Indonesia Emas 2045," terangnya.
"Jadi bagaimana nanti hubungan-hubungan bilateral itu kita tingkatkan di antara kedua negara. Jangan lupa kita sudah 67 tahun, loh, dengan Jepang dari tahun 1958," imbuh Nurmala.
Baca Juga: Performa Gaming Maksimal: Menguji Ketangguhan Nokia X700 5G dalam Berbagai Game Berat
Profil Nurmala Kartini Sjahrir: Dari Akademisi hingga Komisaris
Nurmala Kartini Sjahrir dikenal sebagai ibu dari Pandu Patria Sjahrir, Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang antropologi.
Nurmala meraih gelar sarjana dari Universitas Indonesia pada tahun 1976, kemudian melanjutkan studi S-2 di Boston University dan lulus pada 1981.
Baca Juga: Nokia X700 5G: Kamera Gahar, Baterai Tahan Lama, dan Konektivitas Super Cepat!
Adik kandung Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan ini, juga menyelesaikan pendidikan doktoralnya di universitas yang sama pada tahun 1990.
Setelah menyelesaikan studi, Kartini mengabdikan diri di dunia pendidikan sebagai dosen antropologi di Universitas Indonesia.