Mensos Tegaskan PKH Ujung Tombak Kesejahteraan: Pendamping Diminta Jadi Agen Perubahan!

photo author
- Minggu, 15 Juni 2025 | 16:06 WIB
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf soal PKH (Foto: Setneg.go.id)
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf soal PKH (Foto: Setneg.go.id)

Sulawesinetwork.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) adalah ujung tombak peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ia menekankan pentingnya profesionalisme para pendamping PKH, yang harus berorientasi pada perubahan sosial berkelanjutan demi kemandirian keluarga penerima manfaat.

Hal ini disampaikan Mensos saat membuka pelatihan Pendamping PKH gelombang kelima secara daring pada Jumat (13/6/2025), yang diikuti oleh 2.816 peserta.

Baca Juga: Kabar Gembira! PPPK Tahap 2 Dipastikan Diangkat Tahun Ini, Berikut Jadwal Pengumuman

Saifullah Yusuf menyoroti dua program kunci: Sekolah Rakyat dan pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Secara kuantitatif, kinerja pendamping diukur dari jumlah KPM yang berhasil graduasi. Tapi secara kualitatif, kita melihat sejauh mana mereka berhasil mendorong keluarga menjadi mandiri dan tidak kembali jatuh miskin," ujar Saifullah.

Tujuh Pesan Kunci Mensos untuk Pendamping PKH:

Baca Juga: Horor Politik di Minnesota: Anggota DPR Demokrat Ditembak Mati, Pelaku Buron dengan Daftar 70 Target!

Dalam arahannya, Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan tujuh pesan penting bagi para pendamping PKH:

  1. Agen Transformasi Sosial: Pendamping bukan hanya pelaksana teknis, melainkan agen perubahan dan perpanjangan tangan negara bagi masyarakat yang membutuhkan.
  2. Dukung Sekolah Rakyat: Pendamping wajib mengidentifikasi dan merekomendasikan anak-anak dari keluarga miskin ekstrem untuk mengikuti program Sekolah Rakyat, sekolah berasrama gratis, dengan proses yang transparan dan pengecekan langsung ke rumah.
  3. Ground Checking DTSEN: Aktif terlibat dalam verifikasi dan validasi data DTSEN di lapangan. DTSEN yang akurat sangat bergantung pada keterlibatan langsung pendamping dalam membantu BPS memperbarui data setiap tiga bulan.
  4. Target Graduasi KPM: Konsisten menjalankan target graduasi 10 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) per pendamping tiap tahun.
  5. Perjuangkan Keadilan Data: Wajib melapor jika menemukan penerima bantuan yang tidak layak atau keluarga miskin yang belum terdata, demi memastikan keadilan dalam penyaluran bantuan.
  6. Jaga Integritas dan Kedisiplinan: Pendamping adalah wajah Kemensos di akar rumput. Mereka harus menghindari pungli, konflik kepentingan, dan penyimpangan, karena tugas mereka menentukan citra negara di mata rakyat.
  7. Satu Narasi, Satu Barisan: Selalu dalam satu narasi dan satu barisan, memahami visi besar Presiden untuk menghapus kemiskinan ekstrem yang berpusat pada program Sekolah Rakyat dan DTSEN.

Baca Juga: Suami Istri di Bulukumba Ditangkap Karena Edarkan Sabu

Selain itu, Saifullah juga meminta para pendamping untuk menjadi penyebar informasi positif dan pelurus hoaks, terutama seputar program negara dan Kemensos.

Ia menegaskan bahwa Presiden sangat peduli dan memberikan perhatian besar melalui berbagai kebijakan yang berpihak pada rakyat miskin.

Baca Juga: Presiden Prabowo Turun Tangan! Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Segera Temukan Titik Terang

Terakhir, Mensos menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi yang kuat dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muh Akbar Syam

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X