Sulawesinetwork.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi angkat bicara usai viralnya insiden pembakaran mobil polisi yang diduga oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) di kawasan Cimanggis, Depok.
Terkait dugaan oknum ormas yang melakukan pembakaran mobil polisi itu, Dedi mengklaim persoalan itu merupakan persoalan premanisme bukan masalah kelembagaan.
Dedi menegaskan hal tersebut agar warga setempat tetap akur usai insiden pembakaran mobil polisi tersebut.
Baca Juga: Nokia G310 5G: Didukung Qualcomm Snapdragon 480+, 3 Kamera dan Kapasitas Baterai 5000mAh
"Kita bicaranya premanismenya, bukan kelembagaannya," tegas Dedi kepada awak media di Polres Metro Depok yang dikutip pada Rabu, 23 April 2025.
"Karena tindakan itu adalah sifatnya perorangan, maka hukumnya menjadi hukum perorangan, bukan hukum kelembagaan," sambungnya.
Dedi kemudian menuturkan, pihaknya sejauh ini tidak menegur secara langsung terhadap oknum ormas terkait.
Baca Juga: Awali Tugas di Bulukumba, Kapolres AKBP Restu Wijayanto Bersilaturahmi dengan Forkopimda
Sementara itu, Dedi memastikan pihaknya berencana untuk mengumpulkan ormas se-Jabar untuk berdialog terkait tindakan premanisme.
"Ke depan, semua ormas akan diajak bicara," terang Dedi menjelaskan buntut dari insiden pembakaran mobil polisi di Depok.
Dedi menjelaskan, tujuan ormas pada dasarnya dibentuk untuk kepentingan masyarakat, oleh sebab itu pihaknya ingin melaraskan visi bersama-sama.
Baca Juga: Nokia 3210: Ponsel Jadul yang di Rilis Ulang dengan Teknologi Terbaru
"Tujuan ormas itu kan pada dasarnya baik, untuk konsolidasi dan membangun visi bersama," terang Dedi.
"Ormas harus mulai mengidentifikasi anggota-anggotanya yang berpotensi melakukan aksi premanisme atau melawan hukum," sebutnya.