Sulawesinetwork.com – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) secara resmi memulai langkah akuisisi terhadap PT Bank Victoria Syariah (BVIS) melalui penandatanganan Conditional Sales Purchase Agreement (CSPA).
Proses ini dilaksanakan di Jakarta pada Rabu (15/1) sebagai bagian dari strategi BTN untuk mempercepat transformasi Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah (BUS).
BTN akan mengambil alih 100% saham BVIS dari tiga pemegang saham utama: PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta. Nilai total akuisisi mencapai Rp1,06 triliun, yang sepenuhnya didanai melalui sumber internal BTN.
Baca Juga: Pernah Dilatih Patrick Kluivert di AZ Alkmaar, Thom Haye Ungkap Gaya Sang Pelatih
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa akuisisi ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
“Kami ingin membentuk bank syariah yang kuat dan kompetitif untuk memenuhi kebutuhan perbankan masyarakat, khususnya di sektor perumahan,” ungkap Nixon.
Dorong Pemisahan BTN Syariah
Baca Juga: TikTok Diblokir di AS, Pengguna Bakal Kena Denda Rp81,9 Juta per Orang Jika Masih Menggunakan
Proses akuisisi ini sejalan dengan aturan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 dan Peraturan OJK Nomor 12 Tahun 2023, yang mengharuskan bank konvensional untuk memisahkan UUS menjadi entitas terpisah jika nilai aset UUS mencapai Rp50 triliun atau lebih.
Hingga kuartal III-2024, BTN Syariah telah melampaui ambang batas tersebut dengan total aset mencapai Rp58 triliun, tumbuh 19,2% dari periode sebelumnya.
Nixon menambahkan bahwa integrasi BVIS dengan BTN Syariah akan menghasilkan entitas bank syariah baru yang lebih solid dengan proyeksi aset mencapai Rp66 triliun–Rp67 triliun.
“Dengan sinergi ini, kami optimis dapat menciptakan bank syariah unggulan di Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Gong Yoo dan Song Hye-kyo Mulai Syuting Drama Korea Terbaru, Proyek Reuni dengan Tim Produksi
Bank Victoria Syariah, Mitra Strategis
Bank Victoria Syariah dipilih karena dinilai memiliki skala bisnis yang memadai dan potensi pertumbuhan yang menjanjikan. Aset BVIS per kuartal III-2024 tercatat sebesar Rp3,32 triliun, naik 8,02% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Nixon, proses akuisisi ini juga melalui uji tuntas (due diligence) yang cermat untuk memastikan kesesuaian dengan visi jangka panjang BTN.