Pemerintah Palestina berpendapat bahwa keinginan Trump untuk menguasai Gaza tidak hanya akan merusak kedamaian, tetapi juga akan mengusir warga Palestina dari tanah mereka.
Baca Juga: Momen Hangat Prabowo Terima Boneka Pemberian Siswi SD di Bogor
Dalam wawancara tersebut, Trump menyebutkan kemungkinan untuk merelokasi warga Gaza ke negara-negara tetangga seperti Yordania dan Mesir, guna memberi ruang bagi pembangunan Gaza.
Namun, rencana ini langsung mendapat penolakan dari kedua negara tersebut, yang menegaskan bahwa tanah Palestina adalah milik Palestina, dan tidak ada yang bisa memindahkan warga dari sana.
Jika Amerika Serikat benar-benar melaksanakan rencana menguasai Gaza ini, dampaknya bisa sangat besar.
Baca Juga: Momen Prabowo Tanda Tangani Sepatu Futsal Anak Sekolah di Bogor saat Tinjau Makan Bergizi Gratis
Salah satu kemungkinan besar adalah meletusnya perlawanan bersenjata dari kelompok-kelompok yang berada di Gaza, termasuk Hamas.
Sebagai pihak yang memegang kekuasaan atas Gaza, Hamas sudah menyatakan bahwa ide Trump adalah "absurd" dan hanya akan menciptakan lebih banyak kekacauan serta ketegangan di kawasan yang sudah penuh dengan konflik ini.
Hamas, meskipun terlibat dalam pertempuran sengit dengan Israel, masih tetap memiliki kekuatan yang signifikan di Gaza.
Baca Juga: Momen Prabowo Berbaur dengan Warga Bogor usai Sidak Makan Bergizi Gratis di SD
Kelompok ini tidak hanya memiliki basis yang kuat di wilayah tersebut, tetapi juga terus mendapatkan dukungan dan merekrut anggota baru, meskipun banyak anggotanya yang gugur dalam pertempuran.
Dengan perlawanan yang kuat dari kelompok tersebut, menguasai Gaza bisa menjadi tantangan besar bagi Trump dan Amerika Serikat, yang kemungkinan akan menghadapi situasi yang jauh lebih kompleks dan berisiko tinggi.***