Sulawesintwork.com - Insiden siswa muntah dan mual usai konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD 171 Loka Bulukumba mengundang sejumlah reaksi dari berbagai pihak.
Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bulukumba di minta untuk memberikan sanksi kepada pihak penyedia MBG sebagai bahan evaluasi dan perbaikan.
Koordinator Kareso Institut Bulukumba, Andi Ardiansyah meminta agar Pemkab Bulukumba tidak menutup mata atas kejadian di SD 171 Loka Bulukumba.
Baca Juga: Polres Bulukumba Kembali Gelar Yasinan dan Doa Bersama Awali Tugas Personel
Menurutnya, insiden telur busuk di menu MBG SD 171 Loka perlu mendapat perhatian sebab memiliki kaitan dengan kesehatan para siswa.
"Pemerintah harus mengambil tindakan bukan justru hadir sebagai pembela. Ya mungkin karena pihak penyedia ada pejabat Pemkab Bulukumba," ujarnya.
"Tapi inikan berkaitan dengan kesehatan anak-anak kita. MBG ini untuk pemenuhan gizi, bukan justru menimbulkan resiko untuk anak-anak kita," tegasnya.
Baca Juga: Cara Menggunakan KIP Kuliah bagi Lulusan SNBT 2025, Simak Langkah-langkahnya!
Isu telur busuk menurut Andi Ardiansyah telah menjadi rahasia umum. Hanya saja isu ini tidak bisa terus ditutupi hingga diketahui publik.
"Ini kan isunya sudah beberapa kali muncul dan puncaknya itu di SD 171 Loka. Harusnya jangan didiamkan begitu saja, tapi ada evaluasi dan perbaikan," harapnya.
"Pemkab dan DPRD harusnya berpihak untuk kepentingan program ini berjalan baik. Bukan justru membela penyedia tanpa ada evaluasi dan perbaikan," tambah Andi Ardiansyah.
Diketahui, belasan siswa SD 171 Loka muntah dan mual usai mengkonsumsi MBG yang dianggap tidak layak untuk di konsumsi.
Kepada awak media, sejumlah murid yang dimintai tanggapan mengaku jika telur yang didapatkan dari kotak MBG itu sudah berbau dan basi.