Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishak M. Iskandar, menekankan bahwa pola hidup sehat, seperti menjauhi rokok yang dapat meningkatkan risiko stunting dan memenuhi kebutuhan gizi anak, adalah langkah fundamental dalam pencegahan. Ia juga menyoroti pentingnya literasi kesehatan di tengah masyarakat.
“Pola hidup sehat merupakan cara paling sederhana untuk mencegah dan menurunkan stunting. Misalnya, di lapangan, ditemukan bahwa masyarakat dengan ekonomi menengah di salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan memiliki anak yang mengalami stunting, meskipun tergolong warga ekonomi menengah. Hal ini disebabkan orang tua tidak memenuhi kebutuhan gizi anak serta tidak menerapkan pola hidup sehat. Jadi, tidak semua keluarga dengan kondisi ekonomi rendah mengalami stunting,” jelasnya, memberikan contoh nyata pentingnya pemahaman gizi dan pola hidup sehat.
Baca Juga: Ironi Dapur Bergizi Gratis: Mitra Gigit Jari, Dana Hampir Rp1 Miliar Diduga Menguap!
Oleh karena itu, Ishak Iskandar menegaskan perlunya sosialisasi masif mengenai pentingnya komunikasi perubahan perilaku di masyarakat.
"Sehingga dialog interaktif bersama media dapat menyampaikan literasi tentang pola hidup sehat serta pencegahan dan penurunan stunting," harapnya.
Melalui dialog interaktif ini, Pemprov Sulsel berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat secara luas mengenai pentingnya pola hidup sehat dan pencegahan stunting.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya besar untuk menciptakan generasi Sulawesi Selatan yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas di masa depan.
Komitmen Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menjadikan perang melawan stunting sebagai prioritas utama dalam RPJMD 2025 menjadi angin segar dan harapan baru bagi terwujudnya generasi emas Sulsel. (*)
