Sulsel Prioritaskan Perang Lawan Stunting: Gubernur Andi Sudirman Komitmen Penuh dalam RPJMD 2025

photo author
- Jumat, 18 April 2025 | 09:45 WIB
Pemprov Sulsel komitmen cegah dan tekan stunting.
Pemprov Sulsel komitmen cegah dan tekan stunting.

Sulawesinetwork.com - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) menunjukkan keseriusan luar biasa dalam memerangi stunting, masalah krusial yang mengancam masa depan generasi penerus bangsa.

Komitmen kuat untuk mencegah dan mempercepat penurunan angka stunting ini bahkan tertuang sebagai prioritas utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025.

Kepala Bappelitbangda Sulsel, Setiawan As’ad, menegaskan hal tersebut dalam dialog interaktif bertema “Gizi dan Pencegahan Stunting” yang digelar di Hotel Grand Town, Makassar, Kamis (17/4/2025). Acara penting ini menjadi wadah sinergi dan pertukaran gagasan dari berbagai pihak terkait.

Baca Juga: Beginilah Penampakan Skripsi Jokowi yang Dikeluarkan UGM Setelah Polemik Ijazah Palsu

Hadir dalam dialog tersebut sejumlah tokoh penting yang memiliki perhatian besar terhadap isu stunting, di antaranya Nike Frans dari UNICEF wilayah Sulawesi dan Maluku, Direktur Jenewa Institute Surahman Said, Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Ishak M. Iskandar, serta akademisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Djunaidi M. Dachlan.

Setiawan As’ad menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi, pencegahan stunting menduduki posisi sentral dalam perencanaan pembangunan daerah untuk lima tahun mendatang.

Langkah konkret yang diambil adalah memperkuat sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk memperluas intervensi gizi dan kesehatan secara komprehensif.

Baca Juga: Anak Mendiang Hotma Sitompul Tanggapi Kehadiran Desiree dan Bams di Rumah Duka: Mereka Bagian dari Kami

“Sesuai arahan Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Andi Sudirman Sulaiman, pencegahan dan penurunan angka stunting akan menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan, seperti yang tercantum dalam RPJMD tahun 2025, dengan meningkatkan sinergi antara pemerintah dan pihak swasta sebagai langkah memperkuat intervensi pencegahan stunting dan gizi buruk di Sulawesi Selatan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bappelitbangda akan secara aktif memantau kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan penyerapan anggaran melalui aplikasi e-monev dan situs resmi mereka. Evaluasi berkala akan dilakukan untuk memastikan program-program yang dijalankan efektif di 24 kabupaten/kota di Sulsel.

“Bappelitbangda, sebagai koordinator Aksi Konvergensi OPD Pemprov Sulsel, akan melakukan monitoring, evaluasi, dan memberikan penilaian terhadap kinerja 24 kabupaten/kota dalam pencegahan dan penanganan stunting,” imbuhnya.

Baca Juga: Pesan Terakhir Hotma Sitompul Sebelum Wafat, Ada Hubungannya dengan Warga Miskin dan Teraniaya

Kabar baiknya, berdasarkan data SSGI 2024, angka stunting di Sulawesi Selatan menunjukkan tren penurunan yang signifikan, dari 27,4 persen menjadi 23,3 persen.

Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras dan konsistensi Inovasi Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan sejak tahun 2020 hingga 2024, melalui pendampingan gizi desa dan intervensi gizi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal untuk balita dan ibu hamil, pemberian multivitamin, serta tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hendrawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X