"Yang utama adalah bagaimana perlindungan terhadap korban dan juga tindak lanjutnya untuk konseling dan juga pendampingan bagi teman-teman korban. Yang utama sebetulnya kami mencegah ke depan tidak terjadi lagi," pungkas Andi Sandi.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh institusi pendidikan tinggi untuk memperkuat mekanisme pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, serta memastikan lingkungan belajar yang aman dan kondusif bagi seluruh mahasiswa.
Masyarakat pun menanti ketegasan UGM dan Kementerian terkait dalam menjatuhkan sanksi yang setimpal jika dugaan tersebut terbukti benar.(*)