Kementerian PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan di TKP Pemerkosaan oleh Dokter Residensi RSHS Bandung: Ruangan Lantai 7 Ternyata Belum Beroperasi

photo author
- Selasa, 15 April 2025 | 07:50 WIB
Wakil Menteri PPPA kunjungi TKP pemerkosaan anak pasien di RSHS Bandung. (Instagram/bdg.dlh)
Wakil Menteri PPPA kunjungi TKP pemerkosaan anak pasien di RSHS Bandung. (Instagram/bdg.dlh)

Sulawesinetwork.com - Kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang oknum dokter residen anestesi Universitas Padjajaran, Priguna Anugerah Pratama, terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, terus menuai perhatian publik.

Terbaru, fakta mengejutkan terungkap saat Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan, meninjau langsung lokasi kejadian.

Kunjungan yang dilakukan pada Senin (14/4/2025) tersebut mengungkap bahwa ruangan di lantai 7 Gedung Maternal & Child Health Center (MCHC) RSHS Bandung, yang menjadi tempat terjadinya salah satu aksi bejat pelaku pada 18 Maret 2025, ternyata belum dioperasikan.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Pimpin Apel Satpol PP di Wajo Naik Mobil Listrik Jeep Andalan Cek Kesiapan Pasukan

Veronica Tan mengungkapkan keterkejutannya usai meninjau lokasi. "Tadi ketika kita mendatangi, itu adalah ruangan yang masih dalam proses perbaikan, jadi itu ruangan di lantai yang belum dioperasikan," ujarnya kepada awak media di RSHS Bandung.

Lebih lanjut, Veronica menduga bahwa oknum dokter tersebut telah merencanakan aksinya dengan memanfaatkan area yang belum aktif tersebut.

"Jadi memang ada ruangan-ruangan yang sudah menjadi perencanaan daripada si oknum itu," imbuhnya.

Baca Juga: Penggerebekan Narkoba di Bulukumba: 37 Paket Sabu Siap Edar dan Dua Pria Diciduk Polisi

Berdasarkan penuturan Veronica, pelaku diduga kuat membawa korban ke lantai 7 melalui tangga darurat, setelah keluar dari lantai 6.

Kondisi ruangan yang belum beroperasi, dengan ranjang berantakan dan kebocoran, semakin menguatkan dugaan adanya manipulasi dan perencanaan dari pelaku.

Veronica bahkan mencoba menganalisa kemungkinan iming-iming yang digunakan pelaku untuk memperdaya korban.

Baca Juga: Pansus DPRD Bulukumba Bahas Ranperda Cadangan Pangan: Langkah Strategis Amankan Kebutuhan Daerah

"Saya lagi membayangkan kondisi korbannya itu kan pasti ayahnya lagi sakit, mungkin saja diiming-iming tidak usah bayar, saya lagi membayang ya," tuturnya.

Ia menduga pelaku memanfaatkan situasi sulit korban yang sedang menunggu ayahnya di ICU, mungkin dengan menjanjikan bantuan atau kemudahan tertentu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X