"Saya ingat lagu-lagu yang kami sedang persiapkan dan almarhumah membawakan atau menyanyikan satu kalimat yang indah," kata SBY.
"Bunyinya adalah 'raise your hand, up and pray to the one that we pray' artinya ayo kita menadahkan tangan untuk yang Maha Kuasa, karena lagu itu intinya umat manusia bersatu, bekerja bersama-sama untuk menyelamatkan bumi," sambungnya, menjelaskan makna mendalam di balik lirik tersebut.
Baca Juga: Kursi Dubes Kosong, Indonesia Hadapi 'Perang Dagang' Trump: Bagaimana Nasib Negosiasi?
Tak hanya itu, SBY juga mengungkapkan bahwa bagian akhir lirik lagu tersebut memberikan harapan akan pertolongan Tuhan bagi hamba-Nya yang mau berusaha.
"Dan kalimat itu ending setelah kita berusaha kita mohon pertolongan Allah kita mohon petunjuk Allah SWT dan itu bagian dari lagu itu dinyanyikan Ibu Titiek Puspa," terangnya.
Di mata SBY, sosok Titiek Puspa bukan hanya seorang musisi, melainkan seorang pahlawan kebudayaan yang patut dijadikan teladan bagi seluruh bangsa.
"Negeri ini memerlukan pahlawan-pahlawan, beliau pahlawan kebudayaan, pahlawan kesenian agar kehidupan di Indonesia yang kita cintai makin baik," sebut SBY dengan penuh hormat.
"Sekali lagi almarhumah menjadi contoh sosok yang patut diteladani oleh semua," pungkasnya, mengakhiri ungkapan duka dan kekagumannya terhadap almarhumah Titiek Puspa.
Kisah kolaborasi yang terhenti ini menjadi pengingat akan kebesaran seorang Titiek Puspa, yang bahkan di akhir hayatnya masih bersemangat untuk berkarya dan menyampaikan pesan-pesan kebaikan melalui musik.
Lirik lagu yang diungkapkan SBY seolah menjadi warisan terakhir yang mengingatkan kita akan pentingnya persatuan, usaha, dan doa dalam menjaga bumi yang kita cintai.(*)