Mendengar penjelasan psikolog, Dhani membeberkan pendekatan yang ia lakukan sebagai orang tua untuk menyikapi sikap murung SA. "Dia (SA) sekarang sudah 14 tahun, diajak ngomong secara dewasa sudah bisa," terang Dhani.
Dhani menuturkan, ia akan mencari waktu yang tepat untuk menjelaskan kepada SA tentang kondisi sebagian netizen di Indonesia yang kerap terpapar hoax atau berita bohong.
Baca Juga: Pengurus Perpadi Bulukumba Resmi Dikukuhkan, Bupati Dorong Penggunaan Pupuk Organik
"Saya sampai saat ini belum masuk ke situ, maksudnya saya akan mencari waktu yang tepat untuk berbicara bahwa keadaan netizen Indonesia itu memang tidak seluruhnya berpendidikan," sebut Dhani.
Ia melanjutkan, "Tidak semuanya punya literasi yang cukup untuk mengomentari banyak hal. Juga tidak seluruhnya punya IQ yang baik untuk melihat ini hoax (berita bohong), ini fitnah, atau ini ghibah."
Pendekatan Ahmad Dhani ini menunjukkan upaya orang tua untuk membantu anak memahami konteks di balik perundungan online dan mengembangkan ketahanan diri.
Kasus SA kembali mengingatkan kita akan pentingnya menjaga etika di media sosial dan dampak serius yang bisa ditimbulkan oleh perundungan daring terhadap kesehatan mental anak.(*)