"Ini sirup pertamax apa ya, atau sirup solar, sirup pertamina? Rasanya kaya bensin, tapi aku gak mau sebut merk-nya ya, biasanya ini kalo di supermarket ada di sebelahnya Marjan," ucapnya.
Ulasan-ulasan pedas Tasyi menuai kritik dari warganet, yang menilai bahwa tindakannya dapat merugikan pelaku usaha, terutama UMKM.
Persepsi negatif yang ditimbulkan dari ulasannya dapat memengaruhi keputusan konsumen terhadap merek makanan tertentu.
Kontroversi ini memunculkan pertanyaan tentang etika dalam mereview makanan.
Baca Juga: Jakarta Bergejolak: Ribuan CASN dan PPPK Tuntut Pencabutan Surat Edaran Penundaan Pengangkatan
Sejauh mana seorang food vlogger boleh mengkritik produk makanan? Apakah kritik pedas dapat dibenarkan atas nama transparansi?
Perdebatan ini menunjukkan bahwa ulasan makanan tidak hanya sekadar mencicipi dan memberikan penilaian, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan bagi pelaku industri kuliner.(*)