Lebih parah lagi, petugas tersebut tanpa tedeng aling-aling mengatakan, "Kamu kok nggak jaga barang kamu mba, harusnya kamu belajar dari pengalaman, dari internet kejadian-kejadian di RosIn."
Seolah membenarkan bahwa insiden kemalingan adalah hal lumrah di Rosalia Indah.
Baca Juga: Zulhas Pastikan Bunga Pinjaman Koperasi Desa Merah Putih Cuma 6%, Mirip KUR!
Tak hanya itu, seorang petugas pria juga dengan entengnya bertanya, "Kamu tidur toh mba?" Pertanyaan ini memicu kemarahan @toongkool. "Maksudnya gua harus melek 24 jam? Gua nggak boleh tidur? Salah gua kalau gua tidur? Laptopnya udah gua taruh di kanan gua loh?? Harusnya mah aman," keluhnya, merasa dilecehkan.
Setelah melaporkan kejadian ini ke Polresta Malang Kota, harapan @toongkool tertumpu pada rekaman CCTV bus.
Namun, sekali lagi, ia harus menelan kekecewaan pahit. Pihak Rosalia Indah mengabarkan bahwa CCTV pada armada 349 yang ditumpanginya mengalami kendala serius: "ada bagian yang terbakar."
Baca Juga: Nikita Mirzani Batalkan Gugatan Rp100 Miliar Terhadap Reza Gladys: Sebuah Strategi Hukum
"Bisa disimak, mereka bilang ADA BAGIAN CCTV YANG KEBAKAR, wow bisa pas gitu kebakar pas pas ada kasus kemalingan," tulis @toongkool dengan nada sarkas.
Kabar ini sontak memicu gelombang pertanyaan dan kecurigaan di media sosial.
Bagaimana mungkin CCTV yang sangat krusial dalam kasus kemalingan justru mengalami kerusakan, bahkan "kebakaran," tepat saat dibutuhkan? Apakah ini hanya kebetulan murni, atau ada hal lain yang disembunyikan?
Baca Juga: Zulhas Pastikan Bunga Pinjaman Koperasi Desa Merah Putih Cuma 6%, Mirip KUR!
Insiden ini bukan hanya sekadar kehilangan materi, tetapi juga sebuah pukulan telak terhadap kepercayaan publik terhadap layanan transportasi.
Respons yang menyalahkan korban, ditambah dengan misteri CCTV yang rusak, mengancam reputasi Rosalia Indah di mata masyarakat.
Warganet pun ramai-ramai menyuarakan desakan agar Rosalia Indah bertanggung jawab penuh dan mengusut tuntas kasus ini.
Keamanan dan kenyamanan penumpang adalah harga mati yang tidak bisa ditawar.
